Kapolda Jambi Cek Kendaraan Perlengkapan Penanggulangan Karhutla

Kapolda Jambi sedang melakukan pengecekan terhadap perlengkapan penanggulangan Karhutla. Foto : Isy

Ungkap.co.id – Kepala kepolisian daerah (Kapolda) Jambi, Irjen Pol Firman Santyabudi didampingi Wakapolda, Brigjen Pol Dul Alim mengecek kendaraan perlengkapan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di lapangan markas kepolisian daerah (Mapolda) Jambi, Senin (27/7/2020).

Pengecekan yang dilakukan Kapolda dan Wakapolda serta diikuti pejabat utama Polda Jambi, melihat langsung kesiapan dari kendaraan yang digunakan dalam penanggulangan Karhutla di Provinsi Jambi bila terjadi tahun ini.

Bacaan Lainnya

Kapolda Jambi, Irjen Pol Firman Santyabudi mengatakan, pengecekan ini untuk melihat kesiapan pelengkapan dan personel yang akan mengawaki kendaraan penanggulangan karhutla tersebut.

“Ini pengecekan untuk kesiapan Polda Jambi dalam penanggulangan Karhutla dan semoga di Jambi tidak ada Karhutla nantinya. Kepada personel yang mengawaki untuk tetap semangat dan selalu bertanggungjawab dalam melaksankan tugas nantinya,” kata Firman.

Kapolda juga mengatakan, pentingnya dilakukan pemetaan kawasan rawan kebakaran hutan dan lahan yang dinilai karena dengan menguasai dan memahami lokasi Karhutla, maka akan memudahkan petugas satgas Karhutla dalam pencegahan kebakaran.

Dari hasil pantauan udara yang telah dilakukan Sabtu lalu, Satgas Karhutla akan dapat menentukan titik-titik rawan. Pendeteksian dini dirasa perlu dilakukan karena untuk memastikan bencana asap akibat Karhutla tidak kembali terulang di Jambi.

Kapolda Jambi, Irjen Pol Firman Shantyabudi juga menjelaskan bahwa selama pemantauan udara tidak ada lahan yang terbakar namun ada beberapa lahan yang kondisinya mulai mengering dan rawan terbakar.

Berdasarkan hasil pemantauan, menurut dia, lahan di sebagian wilayah Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, dan Muarojambi mulai mengering dan berisiko terbakar.

Lahan yang mengering, ia melanjutkan, antara lain terpantau ada di area Puding, Jebus, Seponjen, Sungai Gelam, dan Sogo di Kabupaten Muarojambi serta kawasan Sungai Cemara, Air Laut Hitam, Remau Bako Tuo, Dendang, dan Catur Rahayu di Tanjungjabung Timur.

“Yang dilihat dari udara adalah kondisi tanahnya terpantau kering, tetapi pepohonan masih basah,” kata Firman.

Setelah memetakan area yang berisiko menghadapi kebakaran hutan dan lahan, dia mengatakan, kepolisian akan mengerahkan personel ke area-area yang dinilai rawan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Di samping itu sarana prasarana pendukung pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan akan disiagakan.

“Upaya edukasi kepada masyarakat juga harus terus diterapkan sebelum personel disebar ke lokasi lokasi rawan karhutla,” pungkasnya. (Isy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *