Ungkap.co.id – Sejak pandemi Covid-19 ini melanda dunia hingga ke Indonesia, semua kegiatan menjadi terbatas. Baik itu kegiatan di tempat kerja, berinteraksi dengan lingkungan, menutup tempat-tempat wisata, maupun kegiatan belajar mengajar di sekolah. Parahnya lagi, kegiatan belajar mengajar di sekolah dilakukan secara daring. Hal ini dilakukan oleh pemerintah untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus Corona.
Pemerintah membuat kebijakan untuk memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat, bagi masyarakat yang melanggar, maka siap-siap saja akan diberikan sanksi, hingga berujung pada denda.
Tak hanya itu, protokol kesehatan (Prokes) pencegahan Covid-19 pun ditetapkan oleh pemerintah, yakni mewajibkan warga untuk menggunakan masker, menjaga jarak aman, tidak berkerumun, sering mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, dan mengurangi mobiltas.
Selain itu juga, pemerintah Indonesia hingga ke daerah dan tingkat desa, membuat program vaksinasi massal Covid-19. Dinas kesehatan setempat dengan dibantu TNI-Polri dan menggandeng Ormas untuk mengajak masyarakat agar mau disuntik vaksin. Hal ini untuk membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok agar tidak mudah diserang virus dengan tetap mematuhi protokol Kesehatan.
Baca Juga : Pahlawan Itu Adalah Tenaga Medis
Warga yang divaksin itu mulai dari pejabat publik hingga masyarakat umum. Berumur 12 tahun keatas, dan ibu hamil pun kekinian sudah mulai dilakukan vaksinasi Covid-19 juga. Tentunya dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan.
Untuk membentuk herd immunity dan mensukseskan program vaksinasi massal Covid-19 tersebut di kalangan pelajar di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat bekerjasama dengan TNI-Polri tak kenal lelah melakukan kegiatan sosialisasi di sekolah-sekolah.
Seperti yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo melalui Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat gencar mensosialisasikan dan mengajak siswa-siswi untuk mau disuntik vaksin Covid-19.
Kegiatan sosialisasi di sekolah itu dikomandoi oleh Hari F, AMG Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kabupaten Bungo.
Ditemui Jum’at, 24 September 2021 di ruangan kerjanya, dalam satu hari saja, kata Hari, pihaknya sering mensosialisasikan vaksinasi ke para pelajar di dua sekolah sekaligus.
“Di Bungo ini kan sudah lama dilakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah secara tatap muka tapi terbatas. Nah, ini kita manfaatkan untuk mensosialisasikan dengan mengajak siswa-siswi yang berumur 12 tahun keatas agar mau disuntik vaksin. Selain itu, kita juga mensosialisasikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 kepada siswa-siswi tersebut,” ungkapnya.
Baca Juga : Berkat Kegigihan Bidan Desa Sosialisasi Prokes, Virus Corona Lenyap
Diceritakan Hari, di dalam melakukan sosialisasi tersebut, ia mengumpulkan para siswa-siswi sebanyak 20-25 orang pada satu ruangan dengan didampingi guru. Tak hanya di ruangan, kadang juga dikumpulkan di lapangan sekolah.
Kepada siswa-siswi, Hari mengatakan untuk tidak takut divaksin karena vaksin itu halal dan aman. Vaksinasi Covid-19 untuk membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok dan tubuh agar tidak mudah diserang virus. Memang masih ada juga yang sudah divaksin tapi terkonfirmasi positif Covid-19, namun dengan divaksin itu bisa mempercepat masa penyembuhannya dan tidak memperburuk kondisi tubuh manusia.
“Kita minta izin ke kepala sekolahnya untuk meminta perwakilan tiap kelas, misalnya 4-5 siswa yang sudah berumur 12 tahun keatas untuk ikut sosialisasi ini. Nanti siswa-siswi dan guru yang ikut sosialisasi ini untuk mengajak siswa-siswi yang lainnya. Kegiatan ini pun tidak mengganggu proses pembelajaran di sekolah. Kegiatan sosialisasi vaksinasi dan pencegahan Covid-19 ini tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” bilang Hari.
Benar saja, berkat kerja keras dan tak kenal lelah, hari menyebutkan, kekinian capaian vaksinasi pelajar di Kabupaten Bungo yang sudah disuntik vaksin Covid-19 itu hampir mencapai 80% per tanggal 20 September 2021.
“Alhamdulillah itu semua berkat kerjasama semua pihak, baik itu TNI-Polri, Ormas, dan pejabat hingga tingkat desa,” katanya.
Hari merinci, berdasarkan data yang dipublikasikan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo, jumlah siswa SMP sebanyak 10.562 pelajar, sedangkan yang sudah vaksin sebanyak 4.672 orang atau 44, 23 persen.
Begitu pula pelajar SMA terdata 6.770 orang dan sudah divaksin sebanyak 4.895 orang atau 72.30 persen, sedangkan sisanya 27.70 persen belum divaksin.
Siswa SMK terdata 434 orang dan pelajar yang divaksin sebanyak 78.77 persen, sisanya akan dilanjutkan kedepannya.
Baca Juga : Karena Semangat dari Teman-teman, Aku Sembuh dari COVID-19
Untuk SMP 1 adalah sekolah yang tinggi tingkat ikut serta dalam vaksinasi. Dari jumlah siswa 991 orang, sebanyak 418 orang sudah divaksin sisanya akan bertahap divaksin pula.
Kemudian tingkat Menengah, SMA dan SMK Sudah Bungo sudah diatas 75 % yang mengikuti vaksinasi, untuk tingkat SMK dalam Kabupaten Bungo yang paling tinggi adalah SMKN 1 Bungo dengan jumlah peserta vaksinasi yang tinggi, dari tenaga pendidik 78 orang yang sudah divaksin sebanyak 68 orang. Kemudian jumlah pegawai 21 orang yang divaksin 16 orang, sedangkan pelajar 1.113 orang, yang sudah divaksin sebanyak 680 orang.
“Alhamdulillah sekarang level PPKM di Kabupaten Bungo sudah turun menjadi level II dari sebelumnya level III. Kabupaten Bungo diharapkan sudah siap melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah secara tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat,” jelasnya.
Hari mengungkapkan, kegiatan sosialisasi vaksinasi Covid-19 di sekolah di Kabupaten Bungo akan terus dilakukan hingga capaian vaksinasi di kalangan pelajar sudah mencapai 100 persen.
“Insya Allah tidak lama lagi akan tercapai 100 persen vaksinasi Covid-19 kepada pelajar dan para guru di Kabupaten Bungo,” imbuhnya menutup pembicaraan seraya tersenyum. (Dika)
