Karena Semangat dari Teman-teman, Aku Sembuh dari COVID-19

Ilustrasi hasil pemeriksaan spesimen COVID-19. Foto : Istimewa

Ungkap.co.id – COVID-19 tidak bisa kita anggap hal yang biasa-biasa saja. Apalagi ada yang menganggap remeh. COVID-19 bisa menyerang siapa saja, baik itu kepala daerah, pejabat pemerintahan, kalangan pengusaha, dan masyarakat umum.

Termasuk juga wartawan rentan akan diserang oleh virus yang cukup membahayakan tersebut.

Bacaan Lainnya

Hal ini karena wartawan sering bersentuhan langsung dengan banyak orang dalam mencari dan mengolah hingga menjadi suatu berita yang dibaca oleh publik.

Oleh sebab itu wartawan dalam bekerja harus menjaga dirinya dari penularan virus Corona dengan menerapkan protokol kesehatan dan mengkonsumsi makanan bergizi agar imunitas tubuh kuat.


Bila sudah terkonfirmasi positif COVID-19, seorang wartawan harus berjuang melawan ganas virus tersebut. Belum lagi stigma negatif di tengah-tengah masyarakat yang dialami wartawan. Karena sebagian masyarakat beranggapan bagi pasien COVID-19 itu untuk diajuhi.

Sebenarnya itu pandangan masyarakat yang salah. Pasien COVID-19 harus diberikan semangat, dukungan, dan kenyamanan. Hal ini untuk mempercepat penyembuhan dari penderita COVID-19 itu sendiri, bukan dengan cara menghujat yang membuat penderita menjadi down.

Semangat dan motivasi dari keluarga, orang-orang terdekat, sahabat, dan masyarakat sangat dibutuhkan bagi pasien COVID-19 dalam masa penyembuhan.


Seperti kisah seorang wartawan media online yang bernama Achmad Mubarok ini. Dia sempat dinyatakan positif COVID-19 oleh tim gugus tugas kabupaten Bungo pada Rabu, 4 November 2020.

Barok sapaan akrabnya menceritakan, seperti hari-hari biasanya ia menggali informasi untuk diolah menjadi berita. Namun rasa tak percaya dan penuh kecemasan saat dirinya mendapatkan kabar bahwa ia dinyatakan positif COVID-19.

“Awalnya saya sedang istrahat sehabis meliput, terdengar masuk pesan di salah satu grup whatsapps. Pesan itu dari tim gugus tugas pencegahan COVID-19 kabupaten Bungo yang dipublikasikan oleh Diskominfo dan persandian kabupaten Bungo. Setelah dibuka, ada nama saya diantara nama-nama yang positif COVID-19 tersebut,” katanya saat ditemui di salah satu cafetaria di jantung kota Muara Bungo, Jumat (18/12/2020).

Barok melanjutkan, padahal sebelumnya dia tidak merasakan gejala atau tanda-tanda seperti penderita COVID-19 yang biasanya.

“Saya pasien tanpa gejala (OTG), walaupun saya sudah mematuhi protokol kesehatan (Prokes) pencegahan COVID-19 yang diterapkan pemerintah. Tapi itulah kenyataannya saya kena juga,” lanjutnya.

Baca Juga : Pahlawan Itu Adalah Tenaga Medis

Kemudian, ungkap Barok, dia merenungi dan menenangkan diri. Sambil memohon dan berdoa kepada Allah SWT agar kuat menjalani kehidupan dan cepat diberikan kesembuhan.

“Saya menjalani isolasi mandiri di rumah. Meminum minuman ramuan herbal. Makan seperti hari-hari biasanya. Hari-hari saya isi dengan membuka handphone untuk mencari informasi dan berkomunikasi dengan teman-teman,” katanya.

Hari berganti hari, Barok melewatinya dengan senang hati dan tanpa beban serta selalu berpikir positif.

“Alhamdulillah, akhirnya berdasarkan uji swab terakhir, hasilnya saya sudah dinyatakan negatif COVID-19 oleh gugus tugas penanganan COVID-19 kabupaten Bungo,” katanya.

Baca Juga : Kapolda Resmi Buka Rakor Lintas Sektoral, Terkait Operasi Lilin Siginjai 2020

Lebih dalam Barok mengungkapkan bahwa dirinya bisa sembuh dari COVID-19 itu karena semangat optimis pihak keluarga dan para sahabat.

“Dukungan dari teman-teman itu sangat luarbiasa efeknya terhadap kesembuhan saya,” pungkasnya.

Dari cerita Achmad Mubarok tersebut dapat disimpulkan bahwa selain mematuhi standar operasional prosedur penanganan pasien COVID-19, akan tetapi juga pemberian dukungan dan semangat bagi pasien COVID-19 itu sangat dibutuhkan di dalam masa penyembuhan. (Dika)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *