Sempat Hilang Ditelan Zaman, Festival Meriam Buluh Akan Digelar Kembali

Meriam buluh
Para pemuda sedang memainkan meriam buluh (bambu) dengan bahan bakar minyak tanah. Foto : Jumilan

Ungkap.co.id – Setiap daerah di Indonesia ini tentunya memiliki permainan rakyat yang menjadi ciri khas. Akan tetapi perkembangan zaman yang pesat membuat permainan dan tradisi daerah sudah mulai terkikis oleh zaman.

Menyadari bakal punahnya permainan meriam buluh (bambu) yang merupakan permainan tradisional itu, Lembaga Tepak Sirih kembali menghidupkan permainan tersebut.

Bacaan Lainnya

Bahkan, generasi penerus bangsa ini akan menggelar ‘Festival Meriam Buluh’, yang akan diselenggarakan pada malam 27 Ramadhan mendatang, di lapangan voly ball dekat kantor Penghulu Melayu Besar, Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau pada 28 April 2022 malam 27 Ramadhan.

Ketua Lembaga Tepak Sirih, Muhammad Sarbaini yang biasa dipanggil Rahmat Pantun menjelaskan ide awal kegiatan ini, yaitu melestarikan budaya sekaligus memeriahkan bulan suci Ramadhan tahun 2022 serta memperkenalkan kembali tradisi atau budaya zaman dahulu yang sempat hilang, kepada generasi muda yang ada di kecamatan tersebut.

“Generasi sekarang tahunya smartphone saja, mainnya di sana. Untuk itu kita hidupkan pertunjukan tradisi ini kembali untuk diperkenalkan ke generasi penerus,” kata Rahmat Pantun melalui rilis yang dikirimnya kemedia, Senin, 25 April 2022.

Baca Juga : Sejarah Lampu Petromax atau Strongkeng

Selanjutnya, Rahmat Pantun juga membeberkan kegiatan festival meriam bambu (Meriam Buluh) merupakan kegiatan yang ke 2 diselenggarakan.

“Kegiatan pertama pernah kami adakan pada tahun 2019 tingkat Kepenghuluan Batu Hampar saja, namun sempat vakum 2 tahun karena virus Corona, tahun ini kami gelar kembali,” ujarnya.


Ia menambahkan, perlombaan meriam bambu ini diikuti tingkat umum, baik anak anak dan dewasa se-Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan. Permainan ini permain zaman dulu setelah sekian lama menghilang di masyarakat, Alhamdulillah peminatnya tahun semalam banyak.

Baca Juga : Polda Jambi Tangkap 7 Sindikat Pembuat Data Vaksin Palsu di Aplikasi PeduliLindungi

Sedangkan untuk perlengkapan seperti meriam bambunya, ditanggung peserta. Namun untuk minyak tanah disediakan panitia untuk biaya pendaftaran gratis.

Ia mengaku kegiatan yang digawangi Lembaga Tepak Sirih ini terlaksana dengan swadaya masyarakat, dengan cara keliling mencari donatur yang siap menjadi sponsor. Meski beberapa orang telah menyalurkan bantuan, namun pihaknya berharap adanya uluran tangan dari tokoh masyarakat dan pemerintah agar kegiatan ini lebih meriah.


“Bagi kawan-kawan yang mau mendaftar sebagai peserta, silahkan daftar ke panitia. Brosur sudah kami sebar melalui media sosial, Istagram dan Facebook,” jelasnya.

Baca Juga : Akhirnya Harimau yang Meneror Warga Merangin Masuk Perangkap

Rahmat Pantun berharap, budaya lama ini tetap dilestarikan oleh masyarakat Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan pada umumnya dan kedepannya semoga mendapatkan dukungan dari pemerintah terkait.

“Semoga permainan yang sempat hilang ini dapat selalu hidup dan menjadi budaya baru di masyarakat dan kedepannya mendapat dukungan penuh dari pemerintah,” tutupnya. (Jumilan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *