Derita Petugas KPPS Mulai Dari Dipukul, Disundut Rokok & Disiram Pakai Tinta

Ilustrasi petugas KPPS. (Foto: Berita Satu)

Ungkap.co.id – Di hari pencoblosan 17 April yang lalu terjadi tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh pemilih kepada petugas penyelenggara pemilu, yakni di tingkat KPPS.

Hal itu dikatakan oleh Koordinator divisi hubungan masyarakat, data, informasi dan antar lembaga KPU Sulsel, Uslimin.

Ia mengatakan ada dua penyelenggara di tingkat KPPS di Sulsel menjadi korban penganiayaan. Mulai dari disiram tinta dan disundut rokok, dan juga ada yang dipukul. Semua itu terjadi di hari pemungutan suara, Rabu 17 April.

Yang wajahnya disiram menggunakan tinta dan disundut rokok tangannya adalah Imam Hamka Putra, di TPS 01, Kelurahan Penggoli, Kota Palopo.

“Ini ada dua penyelenggara kita di tingkat KPPS yang menjadi korban penganiayaan di hari pencoblosan. Datanya belum lengkap tapi laporannya sudah masuk. Yakni satu orang petugas di TPS 01, Kelurahan Penggoli, Kota Palopo disiram tinta wajahnya dan disundut rokok tangannya oleh pemilih di hari pencoblosan,” kata Uslimin kantor KPU Sulsel, Jumat, (19/4), seperti dikutip dari merdeka.com 20 April 2019.

Masih menurut Uslimin, Sementara itu Mahdan, ketua KPPS di TPS 04, Desa Bonepute, Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur, juga menjadi korban pemukulan di hari pencoblosan.

“Dua kasus ini akan segera kita laporkan ke pihak berwajib. Kejadian seperti ini tidak harus terjadi,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan, bahwa negara kita adalah negara hukum, jadi tidak boleh ada yang main hakim sendiri.

“Kalau ada yang tidak cocok, ayok kita cocokkan C1 nya. Bahkan langkah paling akhir sekali kalau memang misalnya tidak bisa selesai-selesai juga, kita buka kotak suara dan dihitung ulang surat suara di dalam kotak itu,” tandasnya.

Sumber : https://m.merdeka.com/peristiwa/cerita-pilu-petugas-kpps-di-sulsel-disiram-tinta-disundut-rokok-dan-dipukul.html

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *