97 Personel Gabungan Dilepaskan ke Daerah Rawan Karhutla di Jambi

Darah rawan Karhutla di Jambi
97 personel gabungan Karhutla akan diberangkatkan ke daerah rawan Karhutla di Provinsi Jambi. Foto : Istimewa

Ungkap.co.id – Kasrem 042/Gapu Kolonel Inf M. Yamin Dano melepas keberangkatan Satgas Karhutla Provinsi Jambi, dalam menangani masalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Apel pelepasan dihadiri oleh Dandim 0415/Jambi, para Kasi Korem, PJU Polda, Plh Kalak BPBD, Kadis Kehutanan, Kadis Perkebunan Prov Jambi, Kepala Balai TNKS, Komandan Brigdal Karhut TNKS, Korwil Manggala Agni dan pimpinan PT. WKS di lapangan upacara Makorem 042/Gapu, Jambi, Sabtu (2/7/2022).

Bacaan Lainnya

Satgas yang terdiri dari personil gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, dan Polisi Hutan ini diberangkatkan hari ini, dan berakhir hingga tanggal 26 Agustus 2022, ungkap Kapenrem 042/Gapu Mayor Inf Hatta dalam keterangan tertulisnya.

Hatta melanjutkan, dalam sambutannya, Kepala Staf Korem Kolonel Inf M. Yamin Dano menegaskan bahwa saat ini Pemprov Jambi telah menetapkan status siaga darurat bencana Karhutla.

“Kita berangkatkan sebanyak 97 personel gabungan ke lokasi-lokasi yang rawan terhadap Karhutla. Ini sebagai upaya pencegahan dalam pengendalian masalah Karhutla di Provinsi Jambi khususnya di wilayah Kabupaten Muaro Jambi, Tanjab Barat dan Tanjab Timur, katanya.

Menurutnya, wilayah Kabupaten Muaro Jambi yaitu Desa Betung dan Desa Londrang yang berada di Kecamatan Kumpeh. Selanjutnya Desa Petaling berada di Kecamatan Sungai Gelam.

Baca Juga : Patroli Udara Cegah Karhutla, Tim Gabungan Polda Jambi Temukan Peralatan Illegal Logging

Sedangkan di wilayah Kabupaten Tanjab Barat di Desa Penoban Kecamatan Batang Asam dan wilayah Kabupaten Tanjab Timur di Desa Berbak Kecamatan Berbak dan di Desa Air Hitam Laut berada di Kecamatan Sadu.

“Upaya pencegahan lebih diprioritaskan dalam mengantisipasi bencana Karhutla ini, jangan sampai terlambat dilakukan, karena jika terlambat, pemadaman akan jauh lebih sulit untuk dilakukan,” ungkapnya.

Danrem menegaskan agar para personil yang bertugas dapat melaksanakan sosialisasi tentang bahayanya Karhutla kepada semua pihak dan laksanakan patroli di lapangan secara terus-menerus dalam mengantisipasi terjadinya Karhutla.

“Ajak dan berikan edukasi kepada masyarakat serta pihak-pihak lain, tentang bahaya bencana Karhutla. Saya berharap kepada seluruh stakeholder yang terlibat dapat berkoordinasi dan berkolaborasi, bahu membahu dan bekerjasama dilapangan dalam mencegah terjadi bencana Karhutla di Provinsi Jambi,” tegasnya.

Untuk mencegah Karhutla, personel yang nantinya ditugaskan atau ditempatkan sedekat mungkin dengan lokasi – lokasi yang rawan Karhutla.

Danrem juga berpesan kepada seluruh petugas di lapangan, perhatikan selalu faktor keamanan baik personel maupun materiil yang digunakan. segera laporkan setiap ada perkembangan situasi yang menonjol di lapangan.

“Apabila selama melaksanakan tugas terjadi kebakaran, jangan pulang sebelum Api padam, yakinkan bahwa apinya benar – benar padam, terutama pada tanah gambut yang butuh waktu cukup lama untuk memadamkannya,” tutupnya. (***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *