Kapolda Berikan Arahan Soal Penanganan Covid-19 untuk Jambi Wilayah Barat

Kapolda Jambi
Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo saat memberikan arahan bersama Satgas Covid-19 Kabupaten Bungo dan Kapolres jajaran wilayah barat dalam rangka penanggulangan Covid-19 di Hotel Amaris, Kota Bungo, Kamis (9/9/21). Foto : Syah

Ungkap.co.id – Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo memberikan arahan bersama Satgas Covid-19 Kabupaten Bungo dan Kapolres jajaran wilayah barat dalam rangka penanggulangan Covid-19 di Hotel Amaris, Kota Bungo, Kamis (9/9/21).

Dalam arahan ini, Kapolda Jambi didampingi oleh Bupati Bungo H. Mashuri, dan Kapolres Bungo AKBP Guntur Saputro.

Bacaan Lainnya

Kemudian, dihadiri oleh Karo Ops Kombes Pol Feri Handoko, Dir Intelkam Kombes Pol Bondan Witjaksono, Direskrimum Kombes Pol Kaswandi Irwan, Dirlantas Kombes Pol Heru Sutopo, Karumkit Bhayangkara AKBP Dr Elyandiko, Kapolres Tebo, Kapolres Merangin, Kapolres Kerinci, Kapolres Sarolangun dan Forkompimda Kabupaten Bungo yang tergabung dalam Satgas Covid-19 Kabupaten Bungo.

Sebelum memberikan arahan, acara diawali dengan pemaparan situasi terkini penanganan Covid-19 oleh Kapolres Bungo AKBP Guntur Saputro dan selanjutnya oleh Kapolda Jambi.

Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo dalam sambutannya mengawali arahan dengan memperkenalkan tugas dan tanggungjawab yang diemban oleh pejabat utama Polda Jambi yang mendampingi dalam kunjungan kerjanya.

“Bungo berkesan bagi saya, karena Kabupaten Bungo merupakan tempat di mana saya mengawali Jabatan Kapolda Jambi dengan menangani permasalahan Pilkada,” ujar Rachmad.

Terkait penanganan Covid-19, ia berdoa semoga semua selalu diberikan kesehatan, terhindar dari Covid-19 dan tidak boleh takabur meskipun sudah divaksin.

Baru-baru ini virus corona dengan varian “Mu” yang sudah ada di Korea Selatan, varian Mu ini tidak kenal dengan vaksin yang disuntikan ini. Sinovac ini buatan China ini kenal dengan sampel korban dari Wuhan, kemudian vaksin Pfizer dan moderna buatan Amerika ini diambil dari sampel korban dari Amerika.

“Nah ketika ada varian baru, vaksin-vaksin ini tidak mengenal, jadi harus ada vaksin baru yang kenal dengan varian yang tidak ada,” jelasnya.

Baca Juga : 6 Pelaku Narkoba Ditangkap Polres Bungo, Satu Diantaranya sedang Hamil

Ia kemudian menyampaikan arahan Mendagri tentang bagaimana virus Corona ini menyebar dengan memberikan literasi yang sangat bagus dari awal penyebutan nama Covid-19, sifat penyebarannya, komorfid hingga perkembangan Covid-19 di dunia, Indonesia dan Jambi.

“Orang yang sudah divaksin, atau negara yang sudah melaksanakan vaksinasi secara masif, itu dampaknya tidak terlalu mematikan, bisa dilihat sekarang trennya mulai turun,” jelasnya.

Dalam menangani Covid-19 di perlukan strategi, karena virus ini tidak kelihatan secara kasat mata dan vaksinasi ini adalah suatu strategi yang diterapkan oleh dunia untuk mendukung penanganan. Kemudian ditingkat hulunya adalah penerapan PPKM.

Kemudian, dijelaskan oleh jenderal bintang dua ini bahwa tingkat kematian yang tinggi pada bulan Agustus kemarin itu disebabkan karena pasien yang ketika datang saturasinya sudah buruk, serta meninggal karena tidak terpantau oleh tenaga kesehatan ketika melakukan isolasi mandiri di rumah.

“Untuk menghindari mereka datang terlambat yaitu dengan menjemput pasien Covid-19 yang isoman, kemudian bawa mereka ke rumah sakit dan itu sudah diterapkan oleh Polresta dan Kodim serta tenaga kesehatan di kota Jambi,” tandasnya. (Syah)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *