Cerita Sedih Wartawan Senior di Jambi Positif COVID-19 saat Diisolasi

Salah satu ruang isolasi pasien positif COVID-19. Foto : Isy/Istimewa

Obat itu hanya untuk JP, teman sekamar saya ganteng. Saya sudah diberi obat sewaktu di IGD. Sejak malam itu suhu tubuh saya memang agak tinggi. Kepala sakit. Entah apa sebabnya, corona atau ngedrop…

Baca Juga : Bupati Muarojambi Terkonfirmasi Positif COVID-19

Bacaan Lainnya

Hari Minggu itu, sejak pagi sampai sore handphone tidak lepas dari tangan. Selain memastikan keadaan isteri dan anak, juga menjawab panggilan kawan-kawan. Entah berapa banyak yang menelepon hari itu. Belasan, mungkin puluhan.

Masya Allah… Semua menyampaikan keprihatinan. Berharap saya bisa menghadapi cobaan ini dengan sabar. Mereka berusaha meyakinkan, bahwa saya akan lepas dari serangan virus yang belum ada anti dan vaksinnya ini. Mereka juga memberi semangat.

Semua yang disampaikan itu saya yakin tulus. Satu per satu saya dengarkan. Ada pula yang menyarankan agar saya mencoba pengobatan alternatif. Minum ini… makan itu… Ya, semua itu untuk kesembuhan saya.

Namun komunikasi dengan kawan-kawan seprofesi itu tidak semerta-merta membuat tenang. Berat… Yang dihadapi ini kematian, kecil sekali kemungkinan sembuh. Yang ada di pelupuk mata cuma liang kubur. Dimakamkan dengan protokol covid-19. Tidak diantar oleh keluarga. Ahhh…sadis pokoknya….

Baca Juga : Tanpa Gejala, Walikota Jambi Positif Covid-19

Saya pura-pura kuat dan tegar. Untuk menghilangkan kesedihan saya telepon anak yang kecil. Kami memang sama-sama manja. Tidur selalu berdua. Saya suka minta diambilkan air minum. Kadang minta dibukakan kaos kaki kalau pulang kerja. Dia juga begitu…

Sore Minggu itu kami video call. Dia baru saja selesai mandi. Rambutnya masih basah. Mukanyo cemong oleh bedak karena tidak rata. Dia tersenyum dan bilang, “papa kapan balek ?” Pertanyaan sepele, tapi sangat memukul. Saya tak bisa menjawab. Tak terbayangkan, bagaimana jika saya tidak pulang lagi ke rumah ?……

Baca Juga : 4 Petugas Puskesmas dan 2 Anaknya di Bungo Terkonfirmasi Positif Covid-19

Teleponan dengan si bungsu itu merontokkan semangat yang diberikan kawan-kawan sebelumnya. Luluh lantak !!! Babak bunyak…. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak…

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *