Cegah Masuknya Virus Corona, Ini yang Dilakukan Lapas Kelas IIA Jambi

Box sterilisasi pencegahan virus Corona di Lapas Kelas IIA Jambi. Foto : Isy

Ungkap.co.id – Lapas Kelas IIA Jambi melakukan upaya dan penanganan pencegahan penyebaran Covid-19. Diantaranya tidak menerima tahanan baru, sampai meniadakan apel pagi dan siang pegawai sebagai penerapan sosial distancing.

Kepala Lapas Kelas IIA Jambi, Yusran Saad, Bc.IP, SH, MH menjelaskan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/3/2020) bahwa pihaknya juga menutup sementara kunjungan keluarga penghuni Lapas.

“Untuk sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan, kunjungan keluarga di Lapas Jambi ditiadakan. Dengan terlebih dahulu sosialisasi yang baik bagi keluarga maupun kepada WBP,” tulis Yusran.

Selain itu, Lapas Jambi juga telah memberlakukan work from home (WFH) bagi staf JFU dan JFT dan diatur piket dari masing-masing seksi dan bagian untuk melaksanakan tugas dikantor dan sebagian melaksanakan tugas di rumah.

“Dengan ketentuan absensi wajib diisi melalui Simpeg, dan bagi yang memiliki pekerjaan rutin serta tak bisa ditinggalkan, diizinkan untuk tetap bekerja di kantor,” jelasnya.


Regu jaga, tambah Yusran diatur sedemikian rupa sehingga dalam sehari hanya ada regu pagi dan regu malam. Dengan harapan mengurangi frekwensi keluar masuknya manusia ke dalam Lapas.

Bagi petugas P2U wajib menggunakan APD minimal sarung tangan plastik dan masker.

Tak kalah penting yakni SOP masuk ke dalan Lapas. Pihaknya, jelas Yusran, memberikan pemahaman dan sekaligus menginstruksikan kepada petugas P2U, petugas kesehatan, petugas pengamanan agar membimbing sekaligus memberi petunjuk arah yang jelas dan proses bagi siapapun yang akan masuk ke dalam Lapas dengan melalui prosedur.

Diantaranya, sebelum masuk Lapas, cuci tangan dengan sabun dan air, masuk kedalam bilik disinfectan, pengukuran suhu tubuh dengan thermometer laser (thermalgun) dan terakhir penggunaan hand sinitizer.

Untuk mendukung itu semua, Lapas mempersiapkan sarana dan prasarana demi pencegahan Covid-19, antara lain :

1. Pengumuman sebagai bentuk Sosialisasi.
2. Pemasangan 2 buah wastafel di area halaman depan utk cuci tangan serta penyediaan sabun.
3. Pemasangan bilik penyemprotan disinfectan bagi pengunjung.
4. Alat pengukur suhu tubuh pengunjung.
5. Penyediaan hand sanitizer.
6. Sarung tangan dan masker.
7. Galon air sebagai sarana cuci tangan dan sabun disetiap sudut halaman dalam kantor.

Menariknya, Lapas kelas IIA Jambi juga untuk sementara waktu tidak menerima tahanan baru. Dijelaskan Yusran, untuk sementara waktu pihaknya mengatur administrasi tahanan dan narapidana sebagai berikut :

a. Tidak menerima tahanan baru, baik dari penyidik Polri maupun jaksa penuntut.
b. Proses pelimpahan tahanan tahap 2 (P21) hanya dilakukan di dalam Lapas, antara penyidik dan penuntut.
c. Menunda sementara pengeluaran tahanan untuk kepentingan rekonstruksi, pemusnahan barang bukti dan lainnya.
d. Melaksanakan sidang dengan menggunakan sarana Video Conference atau Teleconference melalui aplikasi yg tersedia. Dengan menyiapkan ruang sidang sebanyak 4 ruang di dalam Lapas.

Untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Jambi diberikan kesempatan dan fasilitas olahraga mandiri dengan memanfaatkan sarana olahraga yang ada, menjaga kecukupan makan dengan menjaga ketersediaan makan, memberikan kesempatan menerima kiriman makan dengan pengaturan penerimaan dan pendistribudian dengan memperhatikan SOP yang berlaku serta menyiapkan sarana komunikasi melalui wartel dan 4 buah PC untuk video call, tanpa dipungut biaya.

Kepada WBP juga diwajibkan membersihkan dan mempersiapkan sarana ibadah dengan baik, melakukan penyemprotan cairan disinfectan secara berkala kedalam blok hunian dan lingkungan sekitar blok hunian serta lingkungan kantor dan seluruh tempat yang sering dilalui oleh manusia.

Juga melakukan penjemuran kasur dan sarana tidur serta pakaian setiap hari secara bergantian.


Lapas Kelas IIA Jambi juga melakukan sosialisasi secara berkala dan terus menerus kepada warga binaan dan juga pegawai tentang situasi dan juga kebijakan yang ditempuh dalam pencegahan virus penyakit ini.

Secara internal, pihak Lapas memberikan himbauan dan ajakan kepada semua petugas Lapas Jambi untuk mendukung penuh kebijakan pimpinan demi kebaikan bagi semua pihak. Diminta juga untuk jaga kebersihan diri.

“Jangan berperilaku provokatif atau memberikan statement serta pernyataan yang menyesatkan, menyebarkan hoax. Sehingga membuat situasi malah semakin memburuk,” tegas Yusran. (Isy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *