Usai Panen Sawit, Seorang Petani Tewas Bersimbah Darah Tergorok Egreknya Sendiri

Petani sawit tewas kena egrek
Yudi Rahman (35), petani yang tinggal di Dusun Suka Maju jalur 6 Paket A Kepenghuluan Bakti Makmur, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tewas tergorok egrek miliknya sendiri. Foto : Jumilan

Ungkap.co.id Yudi Rahman (35), petani yang tinggal di Dusun Suka Maju jalur 6 Paket A Kepenghuluan Bakti Makmur, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tewas tergorok egrek miliknya sendiri.

Korban tewas bersimbah darah usai mata pisau egreknya mengenai leher. Hal ini dikarenakan fiber egrek tersangkut disalah satu pohon sawit saat mengendarai sepeda motornya. Korban pertama kali ditemukan oleh seorang pelajar yang melintas.

Bacaan Lainnya

Dari informasi yang dirangkum pada Rrabu (8/3/24) malam serta konfirmasi dengan Kapolsek Bagan Sinembah, Kompol Jhon Firdaus, membenarkan kejadian tersebut.

“Kejadian naas itu bermula saat korban melakukan aktivitas rutinnya bekerja sebagai pemanen kelapa sawit di salah satu kebun milik warga di Paket A,” kata Jhon dalam keterangannya kepada wartawan pada Jum’at, 10 Maret 2023.

Baca Juga : Ambil Brondolan Sawit, Seorang Pria Dianiaya 5 Penjaga Kebun hingga Tewas

Sambung Jhon, sekira pukul 14.40 WIB, pekerjaan korban selesai dan bergegas untuk pulang ke rumahnya di Dusun Suka Maju jalur 6 Paket Kepenghuluan Bakti Makmur, Kecamatan Bagan Sinembah.

Di tengah perjalanan, kata Jhon, korban melewati jalan yang sedikit berkelok yang mengakibatkan sambungan fiber egrek tersangkut di salah satu pohon kelapa sawit secara otomatis tertarik.

“Akibatnya, mata pisau egrek terlepas menyambar leher korban. Seketika korban terjatuh langsung meninggal dunia di karenakan kehabisan darah,” ungkapnya.

Baca Juga : Polsek Sarolangun Amankan Pelaku Pembunuhan Pedagang Sawit

Jhon menjelaskan, korban pertama kali ditemukan seorang anak sekolah yang akan pulang ke Dusun Bhakti dengan melewati jalan Barak Acong dan langsung berteriak dan meminta bantuan kepada seluruh warga.

Setelah itu, warga membawa korban ke Pustu Paket A untuk dilakukan pembersihan dan dijahit luka di leher korban. Kemudian pihak keluarga bersama warga langsung memakamkan korban di TPU.

“Pihak keluarga sudah mengikhlaskan atas musibah tersebut dan menyampaikan tidak perlunya dilakukan otopsi,” jelasnya. (Jumilan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *