Tolong! Diduga Kurang Gizi, Anak Pemulung Berusia 7 Bulan di Bungo Butuh Bantuan

Tim SMSI Kabupaten Bungo saat menyerahkan bantuan kepada Ibu Putri yang anaknya diduga menderita kurang gizi di Kelurahan Taman Agung, Kecamatan Bathin III, Kabupaten Bungo pada Senin, 18 Maret 2024. (Dok)

Ungkap.co.id Siang itu wajah sedih menyelimuti Putri saat menggendong bayi mungilnya. Wanita berusia 23 tahun itu sedih melihat anaknya yang diduga menderita kurang gizi terus menangis di pangkuannya.

Diketahui putranya yang bernama Archyio Tri Putra. Bocah berumur tujuh bulan itu badannya kurus dan kakinya kecil. Itu sepertinya diduga kurang gizi.

Bacaan Lainnya

Pemandangan menyayat hati ini diketahui saat Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Bungo berkunjung ke rumahnya yang berada di RT 003 dan RW 001, Kelurahan Taman Agung, Kecamatan Bathin III, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.

Kunjungan pada Senin siang, 18 Maret 2024 ini dalam rangka SMSI Bungo Berbagi Berkah kepada warga kurang mampu.

Baca Juga : Mata Agak Bernanah, Balita Kurang Gizi di Bungo Terbaring di RSUD H Hanafie


Di rumah kontrakan yang ditempati itu, Putri ibunya Archyio bercerita kepada Pengurus SMSI Kabupaten Bungo. Kata Putri, putra kesayangannya itu awalnya lahir dalam kondisi normal seperti anak pada umumnya. Berat badan Archyio saat lahir pada waktu itu 2,9 Kg.

Namun kata Putri, semenjak bulan Desember 2023 lalu (tanggalnya lupa), Archyio berat badannya menurun hingga kakinya mengecil alias kurus sekali.

“Bulan Desember itu awalnya diare, setelah itu badannya berangsur-angsur kurus hingga sekarang. Ya seperti itulah yang bapak lihat kondisi anak kami (Archyio) sekarang. Badannya kurus seperti kurang gizi,” kata Putri dengan sedih.

Lebih jauh Putri mengungkapkan, setelah ada pihak yang membantu membuatkan BPJS Kesehatan, Archyio akhirnya dibawa ke RSUD H Hanafie Muara Bungo guna dilakukan tindakan medis.

“Sempat dirawat di RSUD H Hanafie Muara Bungo beberapa hari, namun setelah itu kami bawa pulang. Hal ini kami tidak punya biaya untuk makan sehari-hari dalam menjaga Archyio di rumah sakit. Padahal dokter tidak memperbolehkan kami membawa Archyio pulang. Dokter minta untuk dirawat selama satu bulan, akan tetapi terpaksa kami bawa pulang,” jelasnya dengan terbata-bata.

Baca Juga : Belasan Hari Dirawat di Rumah Sakit, Balita Kurang Gizi di Bungo Meninggal Dunia

Saat ditanya terkait pekerjaannya suaminya sehari-hari, Putri menjawab bahwa suaminya yang bernama Eko Satria bekerja sebagai pemulung.

“Suami saya pemulung pak, mencari barang-barang bekas. Di sini (tempat tinggal) kami ngontrak,” akunya.

Kepada Pengurus SMSI Kabupaten Bungo, Putri berharap kepada pihak-pihak terkait untuk dapat membantu biaya pengobatan Archyio.

“Memang kami menggunakan BPJS Kesehatan, tapi butuh biaya juga untuk makan dalam menjaga Archyio di rumah sakit. Kami mohon bantuannya,” ujarnya dengan iba. (Dik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *