Ungkap.co.id – Seluruh personel Korem 042/Gapu yang beragama Islam melaksanakan sholat sunat khusuf (Sholat Gerhana Matahari) dan mendengarkan khotbah yang di sampaikan oleh Pabintal Korem 042/Gapu Letda Inf H. Suhadi dan dilanjutkan sholat dzuhur berjamah di Masjid At Taqwa Makorem, Jl. Jend Urip Sumohardjo, Kelurahan Sungai Putri, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, Kamis (20/4/2023).
Komandan Korem 042/Gapu Brigjen TNI Supriono, juga turut hadir melaksanakan sholat gerhana matahari itu. Sholat gerhana matahari itu bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT yang telah menunjukkan kepada kita semua ayat-ayat atau tanda-tanda kekuasaannya melalui gerhana matahari.
Fenomena ini menunjukkan bahwa Allah SWT, merupakan zat yang paling kuasa dalam mengatur apa yang terjadi di jagad raya ini. Dan ini tentu harus bisa menjadi renungan sekaligus dorongan untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah.
“Semoga dengan fenomena gerhana matahari yang terjadi ini membuat kita agar lebih mawas diri dan intropeksi diri akan kebesaran serta kekuasaan Ilahi. Dapat kita lihat dan saksikan betapa megahnya kekuasaan Allah SWT yang telah memperlihatkan gerhana matahari cincin penuh kepada kita semua. Diharapkan dengan kejadian ini, kita bisa lebih membawah diri kita agar lebih dekat kepada sang maha pencipta dengan meningkatakan nilai keimanan dan ketaqwaan kita kepadanya,” jelas Danrem Supriono.
Baca Juga : Ini Tips dan Himbauan Mudik Aman dari Kapolda Jambi
Pabintal Korem 042/Gapu Letda Inf H. Suhadi menyampaikan dalam Khotbahnya, Allah SWT memperlihatkan tanda kuasa-Nya yang paling jelas agar kamu mengambil peringatan. Amati dan pikiranlah tanda-tanda-Nya yang jelas itu
“Janganlah menjadi salah satu dari mereka yang berhati keras dan mereka yang melupakan Allah, lalu Allah membuat mereka lupa diri. Mereka adalah orang fasik,”(Al-Hasyr 19), katanya.
Dia juga menyampaikan tentang tata cara niat sholat gerhana matahari beserta bacaan dan do’anya.
Baca Juga : Sambangi Pos Pemudik, Kapolres Sarolangun Pastikan Kesiapan Personil
Salat gerhana matahari dilakukan dua rakaat dengan 4 kali rukuk, yaitu pada rakaat pertama, setelah rukuk dan iktidal membaca Al-Fatihah lagi. Kemudian rukuk dan iktidal kembali setelah itu sujud sebagaimana biasa. Begitu pula pada rakaat kedua, bacaan Al-Fatihah pada salat gerhana bulan dinyaringkan, sedangkan pada gerhana matahari tidak.
“Dalam membaca surat yang sunnat pada tiap rakaat, disunnatkan membaca yang panjang. Hukum salat gerhana adalah sunnah muakkad berdasarkan hadis Aisyah,” ujarnya. (***)