Mengenal Budaya Jambi Lewat Permainan Moladambi Ciptaan Mahasiswa UNJA

Permainan “Moladambi: Monopoli Jelajahi Budaya Jambi”, sebuah permainan monopoli yang memperkenalkan budaya Jambi kepada masyarakat, khususnya anak-anak. (Ist)

Ungkap.co.id Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) fokus pada bidang kewirausahaan yaitu Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) merupakan program yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Ditjen Diktiristek, Kemdikbudristek yang dirancang untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan di perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Kreativitas Mahasiswa

Sejumlah mahasiswa dan mahasiswi Indonesia terpilih untuk mengikuti program ini. Mereka didampingi dan difasilitasi oleh kampus dalam menjalankan kegiatan ini. Salah satu kreativitas yang muncul dari program ini adalah terciptanya produk permainan “Moladambi: Monopoli Jelajahi Budaya Jambi”, sebuah permainan monopoli yang memperkenalkan budaya Jambi kepada masyarakat, khususnya anak-anak.

Latar Belakang

Berdasarkan pengamatan langsung dapat disimpulkan anak-anak generasi sekarang bahkan tidak menutup kemungkinan orang-orang dewasa sekalipun masih banyak yang belum mengenal budaya Jambi bahkan ada yang tidak tertarik dikarenakan sudah memasuki zaman modernisasi. Di mana seluruh generasi lebih berfokus pada Gadget terutama anak-anak yang lebih tertarik pada permainan online.

Menurut beberapa penelitian, anak-anak cenderung lebih cepat menyerap materi pembelajaran dengan cara praktik langsung. Mirisnya lagi muncul sejumlah komentar di salah satu konten tiktok yang mengatakan “Jambi itu dimana?”, “Jambi itu seperti apa?” dan masih banyak lagi.

Baca Juga : Ribuan Wisatawan Padati Festival Bakar Tongkang di Rokan Hilir

Sehingga daripada ini muncul lah inisiatif dari anak-anak muda Jambi untuk menciptakan suatu produk permainan monopoli dengan ciri khas budaya Jambi yang diberi nama Moladambi yang artinya Monopoli jelajahi budaya Jambi.

Produk Inovatif Moladambi

Moladambi adalah sebuah produk permainan monopoli edukatif dan interaktif bernuansa budaya Jambi yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya jambi kepada publik.

Moladambi berbeda dari monopoli pada umumnya, karena Moladambi itu sendiri tidak hanya sebagai media untuk melatih kemampuan mengelola keuangan, tetapi juga sebagai media memperkenalkan budaya jambi, melatih kemampuan literasi dan kemampuan berpikir kritis, karena fitur-fitur kartu yang tersedia terdapat kartu literasi si pintar dan lain sebagainya.

Dan yang lebih uniknya lagi pion dari Moladambi dibuat langsung sendiri oleh anak jambi dengan berbahan stik kayu dan visual memakai pakaian adat Jambi.

Baca Juga : Sejarah Tradisi Bakar Tongkang di Rohil: Awal Mula Kedatangan Etnis Tionghoa

Moladambi juga telah berhasil memperkuat ciptaan produknya dengan dibuktikan surat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dengan nomor pencatatan 000642849 dan diterbitkan pada tanggal 18 Juli 2024, dan dibuktikan juga dengan Nomor induk berusaha (NIB) dengan kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 32401 – sebagai Industri Alat Permainan dengan nomor 1107240074137.

Respon Positif

Sejauh ini respons dari pihak-pihak yang telah dikunjungi menunjukkan respon positif terkait produk Moladambi, beberapa dosen dari Universitas jambi mengatakan bahwa konten yang disajikan sudah sesuai untuk diberikan kepada murid SD dalam materi Muatan Lokal (Mulok), bahasa yang digunakan dinilai baik, dan konten budaya yang ditampilkandianggap memadai untuk memperkenalkan budaya Jambi kepada para siswa, dan respon dari guru-guru sekolah dasar bahkan anak-anak juga sangat positif.

Partisipasi Dalam Festival Batanghari

Begitu banyak kegiatan yang dilakukan, salah-satu nya adalah stand bazar pada festival Batanghari. Di mana festival ini begitu dinanti-nanti oleh masyarakat Jambi dan sekitarnya, karena acara ini dipimpin langsung oleh Gubernur Jambi, Al Haris, yang didampingi oleh Ketua TP-PKK Provinsi Jambi, Hesnidar Haris.

Baca Juga : Sejarah Lampu Petromax atau Strongkeng

Turut hadir juga dalam pembukaan, Nia Niscaya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, serta anggota DPR RI Hasan Basri Agus (HBA). Tak ketinggalan, para bupati dan wali kota se-Provinsi Jambi, perwakilan dari provinsi tetangga, Sekda Provinsi Jambi Dr. H. Sudirman, para unsur Forkopimda Provinsi Jambi, serta para kepala dinas pariwisata kabupaten/kota se-Provinsi Jambi, dan tamu undangan lainnya. Pada tanggal 7 Juli, tim Moladambi mendapatkan kesempatan yang berharga yaitu dapat tampil di panggung utama acara festival Batanghari ini.

Sosialisasi Sekolah Dasar Kota Jambi

Kemudian kegiatan lain yang dilakukan diantara nyamelakukan sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah dasar yang ada di Kota Jambi agar anak-anak tersebut dapat merasakan langsung serunya belajar budaya sambil bermain Moladambi. Begitu banyak antusias respon anak-anak tersebut saat bermain Moladambi secara langsung.

Harapan

Sehingga daripada ini, kami berharap Moladambi dapat direspon positif juga oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jambi dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi.

Baca Juga : Kisah Berdirinya Musholla Berdikari di Rumah Sejarah Rengasdengklok

Kemudian berharap Moladambi dapat dijadikan sarana media pembelajaran yang efektif untuk pendidikan kepada anak-anak dalam pengenalan budaya Jambi yang termuat dalam kurikulum merdeka yaitu Muatan Lokal (mulok) dan juga Moladambi dapat dijadikan produk unggulan sebagai oleh-oleh khas Jambi untuk mengenalkan budaya Jambi dalam bentuk permainan yang inovatif ini.

Tim Moladambi

Munculnya inisiatif media pembelajaran budaya Jambi dalam bentuk permainan berasal dari anak-anak muda Jambi dari Universitas Jambi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi yang terdiri dari Clarisa Pragita sebagai ketua tim, dan anggota lainnya yaitu Ismi Riska Adinda, Fenni Wang, Annisa Fitriyani, Ali Akbar Syariz, serta para dosen turut serta membantu tim Moladambi diantara nya Dwi Kurniawan sebagai dosen pendamping, Ir. Yosi Riduas Hais sebagai mentor, dan Novita Ekasari selaku ketua pelaksana P2mw di Universitas Jambi. (Syah)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *