Ungkap.co.id – Bupati Bungo, H Mashuri, memimpin rapat dalam rangka menindaklanjuti Surat Gubernur Jambi tentang antisipasi ketersediaan komoditi dan lonjakan harga pangan strategis pada bulan Romadhan dan Idul Fitri tahun 1443 H/ 2022 M, serta Rapat Koordinasi (Rakor) Satuan Tugas (Satgas) Pangan dan Tim Pengendalian Infalasi Daerah (TPID) Kabupaten Bungo tahun 2022.
Hadir dalam Rapat koordinasi tersebut Sekda, Staf Ahli, Asisten, Kepala OPD terkait, Kabag, Kepala BPS, Bulok, Distributor Sembako dan unsur-unsur Forkopimda Kabupaten Bungo, Jum’at, 18 Maret 2022.
Rapat diawali dengan laporan Kadis Ketahanan Pangan Sopyan Ma’as. Sopyan menyampaikan terjadi lonjakan harga sembako yang disebabkan masyarakat mengantisipasi dalam rangka menghadapi kesiapan bulan Romadhan dan Idul Fitri, adanya tradisi sahur dan buka puasa, budaya mudik, dan menyiapkan stok setelah Idul Fitri.
Stok Pangan yang Tersedia di Kabupaten Bungo
Sopyan menjelaskan, beras berjumlah 3.780 ton dan kebutuhan 14.000 ton, gula pasir yang ada sekarang 108 ton dan kebutuhan 288 ton, minyak goreng yang ada sekarang 93, 3 ton kebutuhan 400 ton, bawang merah yang ada sekarang 5 ton dan kebutuhan 130 ton, dan cabe merah yang ada sekarang 8 ton dan kebutuhan182 ton.
Baca Juga : Perkelahian Sengit di Pangkas Rambut, Satu Tewas Berdarah dan Satu Ditangkap Polisi
Menurut Sopyan, semua kekurangan beras, gula pasir, minyak goreng sudah diantisiasi oleh Bulog. “Masyarakat tidak perlu panik dengan kekurangan tersebut,” ujarnya.
Sementara bawang merah dan cabe merah, pihak pemerintah melalui OPD terkait sudah mengantisipasinya dengan memantau ke para petani agar panennya nanti tidak menaikkan harga dan menjual di pasar yang ada di Kabupaten Bungo.
Dalam arahannya, Bupati Mashuri menyampaikan, melihat terjadinya lonjakan kenaikan harga daging sapi dan kerbau harus yang paling tinggi yaitu Rp.120.000/ Kg dan mulai besok Sabtu harga paling tinggi Rp.120.000.
“Termasuk kabutuhan bahan sembako lainnya harus kita pantau dan turun ke lapangan setiap harinya, serta menentukan dan memastikan sumber-sumber pemasok produsen bahan tersebut ke kabupaten Bungo,” kata dia.
Baca Juga : Terjaring Razia, 3 Pasang Bukan Suami Istri, 4 Wanita Diamankan Polda Jambi
Sehingga lanjut Mashuri, pihaknya dapat memastikan barang tersebut ada dan tidak ketergantungan dengan satu suplayer, harganya tidak naik dan standar. “Kepada masyarakat jangan panik, Pemerintah tetap menjaga ketersediaan bahan pokok serta kebutuhan lainnya,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kapolres Bungo, AKBP Guntur Saputro mengatakan, tentang minyak goreng dengan kebijakan pemerintah pusat yang baru, stok dan ketersediaan minyak goreng cukup tersedia, baik minyak curah maupun minya goreng kemasan.
Ia meminta masyarakat jangan panik dan jika ada para pedagang yang menaikkan harga dapat melapor ke pihak kepolisian untuk diambil tindakan tegas bagi para pedagang dan suplayer.
“Kita harap Satgas Ketahanan Pangan dapat diaktifkan kembali, dan turun langsung kepasar-pasar dan lapangan. Kemudian tentang ketersedian LPG diharapkan Kadis Perindagkop memantau dan mengawasi dari agen kepengecer sampai ke konsumen sehingga tidak terjadi kenaikan harga,” ujarnya.
Baca Juga : 3 Hari di Laut, ABK Kapal yang Hilang Kontak di Pulau Berhala Ditemukan Selamat
Kepala Bulog Bungo Tebo menyampaikan untuk beras medium/premium jumlah di Bulog 712 ton dan perkiraan cukup untuk 4 bulan kedepan. Selanjutnya daging beku masuk 7.700 ton, gula dalam perjalanan 10 ton, minyak goreng dalam perjalanan dari jambi 3.000 ton, dan tepung tepioka premium 2 ton dengan harga Rp.9.200/Kg.
“Saya mengharapkan keseriusan kita terutama Satgas Pangan untuk pantau dan sidak ke pasar,” katanya.