Gunakan Trail, Dandim Jambi Dampingi Dansatgas Pantau Daerah Rawan Karhutla

Komandan Kodim 0415/Jambi Letkol Arm Eko Pristiono, mendampingi Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Supriono selaku Dansatgas Karhutla guna meninjau lokasi titik rawan bencana kebakaran hutan dan lahan di wilayah Suak Kandis Muaro Jambi, Berbak hingga ke Nipah Tanjab Timur, Senin (14/8/2023). Foto : Istimewa

Ungkap.co.id Komandan Kodim 0415/Jambi Letkol Arm Eko Pristiono, mendampingi Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Supriono selaku Dansatgas Karhutla guna meninjau lokasi titik rawan bencana kebakaran hutan dan lahan di wilayah Suak Kandis Muaro Jambi, Berbak hingga ke Nipah Tanjab Timur, Senin (14/8/2023).

Patroli tersebut dilakukan sebagai bentuk sosialisasi dan himbauan kepada warga masyarakat untuk tidak membakar hutan, lahan karena dapat dikenakan sanksi pidana pasal 187 KUHP dengan hukuman selama 10 tahun penjara.

Bacaan Lainnya

Dansatgas dan rombongan yang terdiri dari PJU Korem 042/Gapu, Dandim 0415/Jambi, BNPB, BPBD dan Manggala Agni ini sengaja melakukan patroli dengan menggunakan kendaraan roda dua jenis trail agar dapat menjangkau dan menyusuri lokasi yang memang tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.

Baca Juga : Andy Irawan Resmi Pimpin Kodim Kerinci

Seperti diketahui bersama bahwa dalam beberapa bulan terakhir Provinsi Jambi dilanda panas yang cukup menyengat. Hal ini berpotensi pada luasnya lahan yang mengalami kekeringan akibat kurangnya persediaan/pasokan air yang ada di embung, danau ataupun tempat penampungan buatan lainnya. Kondisi seperti ini dapat memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang relatif lebih cepat.

Komandan Kodim 0415/Jambi Letkol Arm Eko Pristiono mengatakan, kebakaran hutan dan lahan disinyalir sebagian besar terjadi akibat kelalaian manusia. Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab melakukan pembakaran hutan dan lahan demi tujuan dan kepentingan pribadi tanpa memikirkan dampaknya bagi sekitar.

“Sering diulas secara luas di media bahwa kebakaran hutan dan lahan berdampak buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup disekitarnya serta aktivitas yang terhambat dan berdampak pada perekonomian,” ujarnya.


Oleh karena itu kata dia, upaya pencegahan melalui sosialisasi dan patroli terus dilakukan agar timbul kesadaran masyarakat tentang karhutla dan dampaknya terhadap perekonomian dan sendi-sendi kehidupan masyarakat.

“Ketidaksadaran masyarakat bisa menjadi kecerobohan yang menyebabkan hal fatal seperti Karhutla,” terangnya. (***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *