Bahas Berbagai Masalah, Kapolda Audience dengan OKP Cipayung Plus Prov. Jambi

OKP Cipayung Plus
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jambi Irjen Pol Drs Firman Shantyabudi, M.Si menggelar audiensi dengan OKP Cipayung Plus Provinsi Jambi dalam rangka silaturahmi yang bertempat di Ruang Coffee Morning Mapolda Jambi, Senin (11/5/2020). Foto : Isy

Ungkap.co.id – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jambi Irjen Pol Drs Firman Shantyabudi, M.Si menggelar audiensi dengan OKP Cipayung Plus Provinsi Jambi dalam rangka silaturahmi yang bertempat di Ruang Coffee Morning Mapolda Jambi, Senin (11/5/2020).

Dalam menerima silaturahmi OKP Cipayung Plus Provinsi Jambi, Kapolda Jambi didampingi Wakapolda Jambi, Karo Ops Polda Jambi, Dirintelkam Polda Jambi, Dirreskrimsus Polda Jambi, Dirbinmas Polda Jambi, Kabid Humas Polda Jambi serta Kapolresta Jambi.

Bacaan Lainnya

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh Ketua Kelompok OKP Cipayung Plus Provinsi Jambi, seperti yang disampaikan oleh Hengky Tornado Ketua PKC PMII Provinsi Jambi :

– Terkait Pilkada pengawasan dan penindakan, mahasiswa menawarkan peran untuk dilibatkan;
– Kekayaan alam yang luar biasa, terkait PETI belum maksimalnya upaya yang dilakukan, sudah banyak yang dilakukan oleh pihak kepolisian, namun ada juga anggapan adanya polisi yang membackingi, Keresahan dalam masyarakat, Peti di Sarolangun, Ilegal driling;
– Permasalahan Covid-19 sudah koordinasi dengan gugus tugas provinsi, peran mahasiswa sebagai opini/ data pembanding dalam hal pendistribusian bansos kepada masyarakat.

Baca Juga : Polres Bungo Dihadang Ratusan Massa, Kapolda Jambi : akan Kita Tindak Tegas Pelaku PETI

Sedangkan Muhammad Awal Ketua DPD IMM Provinsi Jambi menyampaikan :

– Permasalahan Narkoba di Provinsi Jambi, secara informasi masih banyak tempat-tempat terkait masalah Narkoba;
– Belum bisa dituntaskan, masalah angkutan batubara dan masalah PETI di kerinci IMM mengawal kebijakan tentang Galian C;
– Permasalahan Covid-19, sudah ketemu dgn Gubernur, Ketua DPRD Provinsi Jambi sudah disampaikan untuk keterlibatan mahasiswa, data penerimaan bansos yang masih belum tuntas.

Echo Marbun Ketua GMKI ProvinsiJambi menyampaikan :

– Permasalahan Karhutlah, sudah dibentuk pansus namun belum ada tindak lanjutnya;
– Masalah pengaturan angkutan batubara yang sudah banyak menelan korban;
– Penanganan Covid-19 di provinsi jambi belumnya dilibatkan kelompok mahasiswa, penyaluran distribusi bansos kepada masyarakat.

El Daniel Ketua GMNI juga menyampaikan :

– Masyarakat saat ini masih bingung menyikapi Covid-19, masalah himbauan dan bantuan yang diberikan oleh Pemerintah tingkat Pusat, Provinsi dan Kab/Kota;
– Dari kelompok mahasiswa sudah menyerahkan diri untuk menjadi sukarelawan untuk dilibatkan dalam penanganan Covid-19;
– Permasalahan Karhutlah di Provinsi Jambi diharapkan agar diantisipasi dari sekarang, dan mahasiswa dapat dilibatkan;
– Masalah balap liar, masyarakat kota yang masih kumpul pada jam malam agar ditindak tegas;
– Penyaluran Dana dan bansos di Provinsi Jambi.

Iin Habibie Ketua BADKO Provinsi Jambi menyampaikan :

– Covid-19 Ketakutan penggunaan anggaran oleh Kepala desa, Agar Polda Jambi dapat memberikan himbauan kepada Kepala desa untuk mengetahui aturan dan konsekuensi hukum;
– Posko pengaduan masyarakat, salah satu Kades menyampaikan ada permintaan data dari Dinas Sosial, namun pada saat penyerahan bantuan tidak sesuai, indikasi ada permainan oknum pendamping;
– Koordinasi dgn Ketua DPRD & Gubernur, kelompok mahasiswa mempunyai anggota ribuan, hendaknya dapat dilibatkan;
– Permasalahan angkutan batubara di provinsi jambi agar aturan yang ada dapat ditegakkan, untuk menekan angka kecelakaan, dengan keterlibatan semua pihak yang ada di Provinsi Jambi;
– Permasalahan Narkoba sudah masuk sampai ke tingkat desa, dilakukan penindakan secara terus-menerus.

Baca Juga : Tim Gabungan Polda Jambi Bebaskan Personel Polres Bungo yang Dihadang Ratusan Massa

Nurhasandani Sekjend KAMMI Provinsi Jambi menyampaikan :

– Meminta kepada Kapolda Jambi agar terkait BLT mahasiswa dapat dilibatkan, yang didistribusikan tidak boleh diganti, di Tanjabbar bantuan Dana diganti dengan sembako, agar dilakukan pengawasan oleh jajaran kepolisian;
– Meminta kepada Kapolda untuk menjamin ketersedian Sembako dan harga jual sehingga masyarakat tidak panik;
– Terkait Tim gugus Provinsi Jambi, tersendat data dikarenakan belum ada data yang valit dari Kab/Kota, ini dijadikan alasan dari pihak Provinsi Jambi;
– Agar kelompok Cipayung Plus dilibatkan dalam penanganan Covid-19 melalui Gugus Tugas Provinsi Jambi;
– Masalah gangguan Kamtibmas ditengah masyarakat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *