Oleh: Nova Sari Yudistia
Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Andalas
Ungkap.co.id – Pantai Air Manis merupakan sebuah nama yang diberikan untuk hamparan pantai landai berpasir coklat yang berada di belakang Bukit Gado-Gado dan Gunung Padang. Pantai tersebut secara administratif termasuk wilayah Kecamatan Padang Selatan yang berjarak kurang lebih 10 km dari pusat kota.
Pantai Air Manis atau dikenal dengan sebutan “Pantai Aie Manih” dalam bahasa Minang menjadi salah satu destinasi wisata terkenal di Kota Padang. Pantai ini tidak hanya menyuguhkan pesona pantai saja tetapi juga menyuguhkan sebuah bongkahan batu yang dikaitkan dengan Legenda Malin Kundang.
Tak ayal, dengan adanya legenda Malin Kundang, membuat wisatawan semakin tertarik untuk berkunjung ke Pantai Air Manis agar dapat melihat langsung wujud bongkahan batu yang diyakini sebagai Batu Malin Kundang, si anak durhaka yang dikutuk menjadi batu oleh Ibunya.
Sejak beberapa tahun belakangan hingga saat ini, Pantai Air Manis terus berbenah. Perubahan demi perubahan kian terasa di kawasan wisata yang terkenal dengan pantai landai yang menjadi “rumah” Batu Malin Kundang. Salah satu pembenahan yang berhasil mengubah “wajah” Pantai Air Manis adalah dibangunnya akses jalan baru melewati Jembatan Siti Nurbaya yang resmi dibuka pada Januari 2018.
Baca Juga : Tuntut 8 Petani Agar Tak Ditahan, Ratusan Massa Datangi Mapolda Jambi
Sebelum adanya jalan baru tersebut, medan yang ditempuh untuk sampai ke Pantai Air Manis terkenal sulit dengan jalan yang kecil, berbelok, terjal serta menguji adrenalin karena sangat sulit dilewati kendaraan roda empat terutama yang berukuran besar.
Sedangkan, akses jalan baru melewati Jembatan Siti Nurbaya lebih lebar, mulus, serta mempesona dengan pemandangan bukit dan laut di sepanjang perjalanan.
Tidak hanya berbenah dalam hal akses destinasi saja, Pemerintah juga telah selesai membenahi fasilitas lahan parkir dan jalur pedestrian di kawasan pantai.
Pembangunan lahan parkir dan jalur pedestrian membuat Pantai Air Manis semakin bersolek ditambah lagi dengan adanya gazebo atau warung-warung yang tertata rapi di sepanjang bibir pantai. Gazebo atau warung-warung tersebut menjadi tempat favorit wisatawan untuk bersantai sembari menikmati makanan dan minuman yang ditawarkan oleh sang pengelola warung.
Wisatawan juga dapat melakukan beberapa aktivitas untuk menciptakan pengalaman (experience) wisata yang berkesan seperti bermain pasir pantai, berenang, bermain layangan, mengendarai motor All Terrain Vehicle (ATV), mengitari bibir pantai menggunakan becak motor, atau jika beruntung, wisatawan dapat berkunjung ke Pulau Pisang yang berada tidak jauh dari bibir Pantai Air Manis hanya dengan berjalan kaki pada saat air laut surut.
Baca Juga : 33 Penyu Hijau Langka Dilepas di Pantai Kuta
Pada akhir Desember 2021, pembenahan di Pantai Air Manis tampak belum usai. Wajah Pantai Air Manis masih dihiasi dengan bangunan-bangunan yang belum rampung pengerjaannya dan gundukan sisa bahan bangunan. Bangunan yang sedang dibangun tersebut akan digunakan untuk kios, toilet, dan kamar bilas. Kondisi tersebut sebaiknya menjadi perhatian pemerintah untuk segera memenuhi fasilitas dasar yang dibutuhkan di kawasan wisata pantai yaitu toilet dan kamar bilas yang seharusnya disediakan lebih awal karena wisata pantai identik dengan basah-basahan.
Jika dilihat, fasilitas kamar bilas dan toilet yang tersedia saat ini masih belum memberikan rasa nyaman dan aman bagi wisatawan baik dari bentuk bangunan dan kebersihan. Terlebih adanya pungutan bagi wisatawan yang menggunakan fasilitas tersebut sebesar Rp2.000 untuk toilet dan Rp5.000 untuk kamar bilas.
Sebaiknya, pemerintah mengkaji kembali pungutan biaya penggunaan fasilitas toilet dan kamar bilas yang dibebankan kepada wisatawan. Jika memang pungutan tersebut tetap diberlakukan tentu fasilitas yang diberikan juga lebih layak dan bukan apa adanya.
Keberadaan Pantai Air Manis sebagai destinasi wisata nyatanya membawa dampak positif dan negatif. Dampak positif yang dirasakan yaitu adanya pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan peningkatan sumber pendapatan masyarakat. Adanya pembangunan jalan dengan tujuan memberikan kemudahan akses destinasi nyatanya juga dapat dimanfaatkan bagi masyarakat karena letak Pantai Air Manis di tengah pemukiman penduduk.
Masyarakat sekitar Pantai Air Manis juga menggunakan jalan tersebut dalam mobilitas sehari-hari. Pertumbuhan ekonomi juga terlihat dengan adanya cafe-cafe di sepanjang jalan baru, adanya pembangunan penginapan, semakin ramainya warung atau gazebo di pinggir pantai, semakin bertambahnya penyedia sewa ATV atau becak motor, dan ramainya pedagang-pedagang kecil yang menjual kacamata, topi pantai, layang-layangan, dan lain-lain. Pantai Air Manis yang kian mempesona berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sedangkan dampak negatif yang timbul dengan dijadikannya Pantai Air Manis sebagai tempat wisata adalah dampak terhadap lingkungan seperti sampah dan berkurangnya jumlah pepohonan. Dalam hal ini, dinas dan pengelola terkait harus menyediakan tempat sampah yang tersebar di semua titik sehingga mudah dijangkau oleh wisatawan serta melakukan penanaman kembali pohon-pohon seperti di area parkir.
Baca Juga : Lebih Baik Hidup dari Sampah, Daripada Hidup Menjadi Sampah
Peningkatan pengunjung ke Pantai Air Manis juga berdampak terhadap ramainya wisatawan yang menggunakan motor ATV di sepanjang bibir pantai. Satu sisi, motor ATV merupakan sarana atraksi wisata yang dapat menambah pengalaman wisata bagi wisatawan. Namun, di sisi lain, motor ATV yang “menguasai” hampir seluruh kawasan bibir pantai dapat menimbulkan rasa kurang nyaman bagi wisatawan yang ingin bermain di tepi pantai.
Tidak hanya menimbulkan rasa kurang nyaman, motor ATV yang berlalu lalang juga membahayakan pengunjung terutama anak-anak karena diperbolehkannya anak-anak di bawah umur mengendarai motor ATV tanpa pengawasan orang tua. Keberadaan motor ATV sebagai sarana atraksi pariwisata sebaiknya diatur kembali oleh pihak-pihak terkait seperti menentukan area mana yang khusus untuk mengendarai ATV atau menetapkan aturan bahwa untuk anak-anak di bawah umur harus di bawah pengawasan orang tua.
Pembenahan demi pembenahan yang dilakukan untuk pengembangan Pantai Air Manis perlu dilakukan agar tetap menciptakan pengalaman wisata yang aman, nyaman, dan berkesan baik bagi wisatawan. Pengalaman berwisata tidak hanya diperoleh di kawasan wisata saja tetapi sejak pelaku wisatawan meninggalkan tempat tinggal menuju tempat wisata dan kembali lagi ke tempat tinggal.
Baca Juga : Kapolres Buleleng Lepas 40 Tukik di Pantai Penimbangan
Pengalaman wisata diperoleh baik secara eksplisit, diperoleh dari penginderaan, maupun secara implisit, diperoleh dari psikis. Sehingga pembenahan tidak hanya dituntut dari sisi fasilitas atau akses transportasi saja tetapi juga dari pelayanan, keamanan, dan interaksi dari pengelola wisata dan masyarakat.
Oleh karena itu, pemerintah dengan dukungan masyarakat diharapkan saling mendukung untuk menciptakan pengalaman wisata yang baik bagi wisatawan dan pengalaman yang baik nantinya akan “maimbau-imbau” wisatawan untuk berkunjung kembali.