Oleh: Khotib Syarbini, SHI
Ungkap.co.id – Kick off kampanye calon Presiden dan calon wakil Presiden dimulai pada hari ini, Selasa, 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024 mendatang.
Hal ini sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan dalam PKPU Nomor 3 Tahun 2022 soal masa kampanye Calon Presiden dan calon wakil Presiden.
Ada tiga kandidat capres-cawapres yang telah ditetapkan oleh KPU, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan nomor urut 3.
Masing-masing pasangan calon presiden dan calon wakil presiden akan melakukan kampanyenya.
Sebelumnya, pasangan capres-cawapres peserta pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mulai dari nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md telah mengucapkan Deklarasi Kampanye Pemilu Damai di Kantor KPU, Jakarta Pusat, kemarin.
Baca Juga : Pemimpin Adalah Panglima Perdamaian untuk Bangsa dan Negara
Dalam menghadapi pesta demokrasi yang semakin dekat, tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden terlihat semakin aktif menyebar pesona mereka.
Langkah-langkah yang diambil oleh masing-masing pasangan mencerminkan upaya untuk memenangkan hati rakyat dan meraih dukungan maksimal.
Strategi dan langkah-langkah yang diambil oleh ketiga pasangan tersebut menunjukkan pola-pola umum yang mencerminkan esensi dari demokrasi yang seharusnya mewakili aspirasi masyarakat.
Pertama, kampanye terbuka menjadi salah satu langkah yang tidak bisa dihindari. Dengan bertemu langsung dengan masyarakat, pasangan calon memiliki kesempatan untuk menggambarkan visi dan misi mereka secara lebih pribadi.
Baca Juga : Muhammad Rudi Berbagi Pengalaman Kepemimpinan
Komunikasi langsung ini membantu menciptakan keterhubungan emosional antara pasangan calon dan rakyat.
Kedua, partisipasi aktif dalam debat publik menunjukkan kematangan politik dan keberanian untuk berdialog terbuka.
Debat menjadi panggung di mana pasangan calon dapat membuktikan pemahaman mendalam mereka terhadap isu-isu krusial yang dihadapi negara.
Sikap terbuka terhadap pertanyaan dan pandangan lawan debat menciptakan gambaran yang jujur dan transparan.
Pemanfaatan media sosial sebagai alat kampanye juga menjadi poin penting.
Dalam era di mana informasi mudah tersebar melalui platform online, pasangan calon yang mahir dalam memanfaatkan media sosial memiliki akses lebih besar untuk mencapai berbagai kalangan masyarakat.
Konten yang berkualitas dan relevan menjadi kunci untuk meraih perhatian dan dukungan, khususnya dari generasi milenial yang dominan berada di dunia maya.
Baca Juga : Brigjen TNI Zamroni: Jadi Pemimpin Itu Harus Memiliki Wawasan Kebangsaan
Terakhir, kunjungan ke daerah-daerah strategis menunjukkan keseriusan pasangan calon dalam memahami keberagaman dan kompleksitas Indonesia.
Merangkul masyarakat dari berbagai lapisan dan daerah merupakan langkah yang bijak untuk memastikan dukungan yang merata.
Dengan demikian, strategi-strategi sementara ini menunjukkan upaya maksimal dari ketiga pasangan calon, evaluasi sejati akan datang dari hasil pemilihan yang adil dan suara rakyat yang menggambarkan keinginan bersama untuk mencapai kesejahteraan bersama.
Demokrasi bukan hanya tentang pesona dan popularitas, tetapi lebih kepada representasi dan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara adil dan merata. (***)