Tagihan Listrik Membengkak, Ini Kata Kepala PLN ULP Pasir Pengaraian

Tagihan listrik membengkak
PLN ULP Pasir Pengaraian. Foto : Jumilan

Ungkap.co.id, Rohul – Warga Kelurahan Pasir Pengaraian, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) Provinsi Riau, sempat syok melihat tagihan listrik membengkak hingga dua kali lipat, Senin (31/5/2021).


Seperti yang dirasakan Saiful (63) warga jalan Kampar RT 03 RW 01, Lingkungan Tanjung Belanti, Kelurahan Pasir Pengaraian, Kecamatan Rambah. Karena merasa tak wajar dengan tagihan listrik itu, dia pun sempat meluapkan kekesalannya dengan memarahi Petugas Pencatat KWH. Namun petugas mengarahkan untuk datang kekantor PLN ULP Pasir Pengaraian.

Bacaan Lainnya

“Saya kesal kok sampai naik dua kali lipat, padahal pemakaian seperti bulan-bulan sebelumnya, ada apa ya,” sebutnya.

Dirinya mengaku, tagihan listrik mengalami kenaikan pada bulan Mei sampai dua kali lipat. Padahal bulan April, tagihannya normal.

Baca Juga : Pulang ke Rumah Nanya Harta, Ayah Pukuli Anaknya dengan Kipas Angin

“Karena bulan bulan sebelumnya tagihan saya stabil di angka Rp 250.000 sampai dengan Rp 330 000, tiba-tiba bulan ini melonjak jadi Rp 554.000,” jelasnya.

Selain Syaiful, warga Desa Pematang Berangan bernama Mar (47) juga mengungkapkan hal serupa.

Bulan April saya membayar sebesar Rp 160.000, tapi bulan ini tagihan listrik saya jadi Rp 350.000,” katanya.

Sementara itu, Kepala PLN ULP Pasir Pengaraian Heru merespon dan mengatakan, terkait tagihan listrik yang melonjak sudah dilakukan pengecekan di sistem PLN, untuk angka meter sudah sesuai dan kenaikan pemakaian KWH nya tidak signifikan,” katanya.


Heru menambahkan, yang perlu diiketahui bahwasannya pelanggan sudah melakukan naik daya sejak bulan lalu dari 450 ke 2.200 VA, sehingga tarif per KWH nya berubah menjadi 1.444 per KWH, yang dulunya tarif bersubsidi.

“Tapi kalau dilihat pemakaian KWH nya sudah melebihi daya 450 VA, selama ini aman karena MCB nya sudah tidak standar,” ungkapnya.

Heru meminta agar menanyakan hal tersebut ke pelanggannya, karena di sistim sudah naik daya ke 2.200 VA, ketika ada promo kemarin, mungkin pelanggan milih ke 2.200 karena lebih murah naik dayanya.

Baca Juga : PWRI Bungo Minta Polisi Tangkap Pelaku Pengeroyokan 2 Wartawan

Ditempat terpisah, pemilik meteran mengaku pernah ditawari naikkan daya dari 450 VA menjadi 2200 VA dengan membayar Rp 220. 000, dan saat itu pelanggan sempat menolak karena dirinya kurang paham tentang daya.

Selama ini dirinya tidak punya TV atau kulkas, dia hanya mengontrak di sebuah warung ornamen kayu yang merupakan bangunan tua.

“Saya minta kepada PLN ULP Pasir Pengaraian untuk mengecek pemakaian daya di rumah,” ujar Wil, Senin (31/5/2021) Pagi.

Sementara itu Supervisor PLN ULP Pasir Pengaraian Richo Setianada, ketika ditemui di ruang kerjanya menjelaskan, kalau akan melakukan penurunan daya dari 2.200 VA ke 900 VA harus menunggu 1 tahun lagi.

Pihaknya juga berjanji akan melakukan cek lapangan dalam waktu dekat untuk memastikan keluhan pelanggannya. (Jumilan/Alfian Top)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *