Ungkap.co.id – Untuk melestarikan budaya dan mengenang warisan leluhur, warga Dusun Tanjung menggelar tradisi membersihkan alat pusaka (benda kuno) pada bulan awal Suro atau 1 Muharram.
Tradisi membersihkan dengan cara memandikan benda pusaka itu bertujuan agar tetap terjaga keaslianya.
Alat pusaka yang ditinggalkan oleh nenek moyang mereka tersebut berupa pedang, keris, gong kecil, piring keramik dan sejumlah alat pusaka lainnya. Semua itu dibersihkan menggunakan air yang sudah dicampurkan tumbuh-tumbuhan.
Setelah alat pusaka dimandikan, tampak antusias warga mengambil air tersebut.
Hasan Datuk Rio Dusun Tanjung, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo mengatakan, memandikan alat pusaka tidak boleh sembarangan orang, hanya pewaris dari alat pusaka itu saja yang boleh melakukanya.
Baca Juga : Wakili Jambi, Anak Penjual Es Krim Asal Tebo Lolos Paskibraka Tingkat Nasional
Setelah dibersihkan, air dari bekas mencuci alat pusaka tidak semerta langsung dibuang. Selain itu, warga setempat juga mempercayai air tersebut memiliki banyak khasiat.
”Selain dapat menyembuhkan penyakit dengan cara mengoles kebadan, air ini juga dapat menyuburkan tanaman jika disiram ketanaman,” katanya beberapa waktu lalu.
Tahap selanjutnya setelah dibersihkan adalah menata kembali benda-benda pusaka itu di atas meja.
Baca Juga : Perjalanan Betuah 52
Sementara itu Muhammad Jais dari lembaga adat melayu (LAM) juga akan menceritakan sejarah nenek moyang dan memperkenalkan kepada warga satu persatu benda pusaka tersebut.
“Kenapa kita minta kepada warga dalam tradisi membersihkan alat pusaka ini, selain orang tua anak-anak mereka juga ikut menyaksikan, sehingga generasi penerus mengetahui sejarah dan dapat melestarikan budaya,” ungkapnya.
Tahap terakhir adalah berdoa bersama yang ditujukan kepada Tuhan agar mendapat perlindungan, keselamatan, dan kesejahteraan dalam menjalani kehidupan. (Halimah)