Ungkap.co.id – Direktorat Lalu Lintas Polda Jambi melakukan pemeriksaan angkutan truk batu bara (Uji Petik) yang melebihi tonase di beberapa mulut tambang di Kabupaten Batanghari, Senin (20/3/23).
Dari hasil uji petik kendaraan angkutan truk batu bara, didapati angkutan batu bara yang masih melebihi batas tonase yang telah ditentukan.
Dari hasil penghitung uji petik malam tadi Senin, 25 Maret 2023 dimulai pukul 22.00 WIB, ada 3 PT yang masih mengisi muatan melebihi batas tonase.
3 PT tersebut ialah PT. PUS, PT. TEAP, dan PT. PDN dengan rincian sebagai berikut :
PT. PUS
– BH 8392 WN
Gross: 17.050
Kendaraan: 3.600
Netto: 13.350 (13,3 Ton)
– BH 8494 YV
Gross: 16.530
Kendaraan: 3.600
Netto: 12.970 (12,9 Ton)
– BH 8557 WV
Gross: 16.030
Kendaraan: 3.700
Netto: 12.270 (12,2 Ton)
PT TEAP
– BM 9460 XX
Gross: 20.940
Kendaraan: 4.100
Netto: 16.900 (16,9 TON)
Baca Juga : Bupati Bungo Minta Orang Tua Bina Anaknya untuk Amalkan Al-Qur’an
PT. PDN
– BH 8758 B
Gross 17.170
Ran 3990
Netto: 13.180 (13,1 Ton)
-BH 8288 S
Gross 16.050
Ran 3830
Netto 12.220 (12,2 Ton)
– BH 8189 N
Gross 16.420
Ran 4290
Netto 12.130 (12,1 Ton)
Dirlantas Polda Jambi Kombes Pol Dhafi membenarkan dari hasil uji petik tersebut masih banyak ditemukan angkutan batu bara yang melebihi tonase yang ditentukan.
“Masih kita temukan angkutan truk batu bara yang melebihi batas tonase yang dianjurkan. Jadi batas tonase tersebut hanya 8 ton, sementara angkutan truk baru bara tersebut tonase nya bekisar 12- 17 ton,” ujarnya.
Baca Juga : Gubernur Jambi Hentikan Angkutan Batu Bara hingga Waktu Tak Ditentukan
Pihaknya berharap uji petik ini terus dilakukan untuk mengetahui tonase angkutan batu bara, sehingga tidak ada lagi yang melebihi muatan.
“Uji petik ini sangat penting untuk memantau jumlah tonase angkutan batu bara yang keluar dari mulut tambang. Jika tonase angkutan batu bara sesuai dengan peraturan, maka macet yang diakibatkan oleh kendaraan yang patah as dapat dihindari,” sambung Dhafi.
Dhafi meminta agar pihak perusahaan mampu bekerja sama dalam pengisian muatan untuk angkutan batu bara, sehingga tidak ada lagi yang kelebihan muatan (tonase). (Irwansyah)