Ungkap.co.id – Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Dr. H. Katamso, SA, S.E., M.E. menjadi salah satu pemateri dalam Kuliah Umum bertema “Transformasi Digital dan Tantangan Manajemen: Sinergi Pemerintah, Dunia Usaha, dan Akademisi” yang digelar oleh Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi, bertempat di Aula Gedung Pascasarjana Kampus Universitas Jambi, Sabtu (25/10).
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Prof. Shofia Amin, S.E., M.Si, dan turut dihadiri oleh Dr. Zulfiana Adriani, S.E., M.Si, beserta jajaran dosen dan mahasiswa pascasarjana Universitas Jambi.
Selain Wakil Bupati, kuliah umum ini juga menghadirkan narasumber lain yakni Rismawati Gulo, CEO PT. Yomi Anugerah Wijaya, serta Andy Ismail, S.Kom, MM, CEO Lensetek Internasional dan dosen Universitas Darwan Ali yang hadir secara daring.
Dalam pemaparannya, Wakil Bupati Tanjab Barat Dr. Katamso, menekankan pentingnya perubahan pola pikir dan perilaku di tengah arus digitalisasi yang semakin cepat. Ia mencontohkan bagaimana proses-proses pelayanan dan administrasi yang dulunya dilakukan secara manual kini telah beralih ke sistem digital yang lebih efisien dan transparan.
“Dulu, saat kami masih kuliah di Universitas Jambi, segala urusan masih manual. Bahkan membeli tiket bus ke kampus dilakukan langsung di loket, dan tidak jarang terjadi pemalsuan. Sekarang semua sudah berbasis digital, mulai dari pembelian tiket, laporan, hingga pembayaran gaji. Semua menggunakan sistem elektronik,” ujar Dr. Katamso.
Lebih lanjut, Wakil Bupati Tanjab Barat menjelaskan bahwa pemerintah berperan sebagai fasilitator dan regulator dalam proses digitalisasi, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan publik yang cepat, transparan, dan efisien. Ia juga memaparkan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang menunjukkan tren positif.
“Pada tahun 2021 IPM kita berada di angka 68,16, dan tahun 2024 berhasil naik menjadi 72,01. Capaian ini tidak lepas dari peran digitalisasi di berbagai sektor, seperti ekonomi, pendidikan, dan kesehatan,” jelasnya.
Dr. Katamso menuturkan, sektor pendidikan dan kesehatan kini sangat bergantung pada sistem digital, mulai dari pendataan rata-rata lama sekolah, angka harapan hidup, hingga penurunan angka stunting yang seluruhnya terintegrasi dalam sistem berbasis aplikasi.
“Digitalisasi membantu pemerintah dalam mengolah data secara akurat untuk menentukan arah kebijakan. Tapi tantangannya adalah masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya melek digital. Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama,” tambahnya.
Di akhir paparannya, Wakil Bupati Tanjab Barat menyimpulkan empat poin utama dari transformasi digital di tingkat daerah, yakni:
1. Dorongan global memicu seluruh kegiatan pemerintahan berbasis data.
2. Tuntutan pelayanan publik yang semakin cepat, transparan, dan efisien.
3. Perubahan perilaku masyarakat penerima layanan masih perlu ditingkatkan agar lebih adaptif terhadap teknologi digital.
4. Tantangan daerah masih berkutat pada keterbatasan infrastruktur, sumber daya manusia, dan literasi digital.
Melalui kuliah umum ini, diharapkan terjalin sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan akademisi dalam membangun ekosistem digital yang berkelanjutan, khususnya di Provinsi Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. (WF)




