Ungkap.co.id – Badan Pengusahaan (BP) Batam menerima audiensi Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Batam dan masyarakat Kelurahan Batu Merah, yang menuntut agar persoalan air di Kawasan Batu Merah segera teratasi, Selasa (20/8/2024).
Audiensi yang dilaksanakan di Marketing Center itu, dipimpin langsung oleh Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Wan Darussalam dan Kapolresta Kombes Heribertus Ompusunggu.
Turut hadir dalam audiensi, Direktur Badan Usaha Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Batam, Denny Tondano; Direktur PT Air Batam Hulu – Hilir (ABH – ABHi), Mujiaman Sukirno; Camat Batu Ampar hingga Lurah Batu Merah.
“Sebagaimana dalam pertemuan ini, seluruh solusi dalam jangka pendek dan panjang sudah dicatat. Dalam jangka pendek ini, SPAM Batam dan PT ABHi akan bertanggung jawab mengalirkan air ke Batu Merah. Sementara kebijakan untuk jangka panjang sudah kami catat dan akan segera ditindaklanjuti,” ujar Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Wan Darussalam.
Baca Juga : BP Batam Sebut Kunjungan Kapal Meningkat 7 Persen
Sementara itu, Direktur Badan Usaha Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Batam, Denny Tondano mengakui, pelayanan air dalam beberapa waktu terakhir ini memang mengalami kendala.
Kendala tersebut, kata Denny, karena adanya penambahan jumlah pelanggan sehingga mengakibatkan air yang diproduksi saat ini tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dijelaskannya, mesin pengelolaan air yang diterima SPAM Batam dari pengelola sebelumnya sebesar 3.600 liter per detik. Sementara untuk kebutuhan untuk di Kota Batam saat ini, sudah mencapai 4.200 liter per detik. Sehingga, ada kekurangan sebesar 600 liter per detik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Batam.
Untuk menutupi kekurangan itu, pada tahun 2023 SPAM Batam telah membangun Instalasi Pengelolaan Air (IPA) baru berkapasitas 350 liter per detik di Waduk Duriangkang. Kemudian akan dibangun kembali dua IPA baru berkapasitas 500 liter per detik dan 230 liter per detik. Sehingga dengan penambahan tersebut, SPAM Batam dapat memproduksi 4.500 hingga 4.700 liter per detik.
“Sehingga kebutuhan 4.200 liter per detik untuk masyarakat bisa terpenuhi,” lanjutnya.
Baca Juga : Ini Progres Proyek Rempang Eco-City di Batam
Disamping itu, dalam beberapa hari terakhir ini, Denny mengatakan bahwa aliran air untuk masyarakat Batu Merah telah lancar. Denny mengatakan, hal ini disebabkan karena pompa ozon yang mendorong air ke Batu Merah telah selesai diperbaiki 4 hari yang lalu.
“Jadi pompa ozon ini ada beberapa yang kapasitasnya bermacam-macam. Ada yang 60 liter perdetik hingga 100 liter per detik. Kemarin itu ada kerusakan, 4 hari lalu baru selesai diperbaiki,” jelasnya.
Ia menambahkan, SPAM Batam bersama dengan PT ABH dan PT ABHi akan terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Batam. Terutama untuk masyarakat yang berada di area dengan kontur tanah (elevasi) tinggi.
“Saya akan terus meminta ABH dan ABHi untuk terus memonitor tekanan air yang teralirkan kesana. Sekali lagi kami sampaikan, kami sedang membangun instalasi tambahan 500 liter per detik di Duriangkang dan 230 liter per detik di Tembesi yang jadwalnya akan selesai di Desember 2024 ini. Insya allah dengan selesainya itu, kebutuhan akan terpenuhi,” tutupnya.
Direktur PT Air Batam Hulu – Hilir (ABH – ABHi), Mujiaman Sukirno menegaskan, pihaknya akan berkomitmen untuk menerima, menanggapi dan berdiskusi dengan masyarakat. Untuk persoalan aliran air ke kawasan Batu Merah, pihaknya akan menjadwalkan pertemuan dengan masyarakat Batu Merah pada Rabu (21/8/2024).
“Saya komitmen jika ada kesulitan air, warga yang tidak dapat air tolong sampaikan ke saya. Insya allah, saya pastikan akan mendapatkan air untuk jangka pendek ini,” katanya.
Ia menambahkan, dalam dua hingga tiga bulan kedepan, pihaknya juga akan menambah booster untuk beberapa wilayah dengan elevasi tinggi. Sehingga, aliran air dapat menyentuh masyarakat yang berada di wilayah dengan elevasi tinggi.
“Saya akan percepat dalam dua bulan kedepan. Dalam beberapa bulan kedepan, Insya Allah warga Batu Merah bisa kami jamin airnya untuk sampai dan bisa dinikmati,” tutupnya. (Mulyadi)