Ungkap.co.id – Heboh dugaan virus Corona terhadap salah satu pasien yang dilarikan ke RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi membawa Staf Ahli Kemenkes RI turun ke Jambi, Sabtu (25/1/2020).
Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan Kemenkes RI dr Kuwat Sri Hudoyo mengaku, sebelum melakukan jumpa pers dirinya meminta penjelasan kronologis pasien terlebih dahulu, ternyata pasien tidak layak dinyatakan terduga virus.
“Ini yang kami sampaikan adalah kebenaran, tidak ada menutupi nutupi kebenaran bahwa kejadian virus Corona di Indonesia sampai detik ini tidak ada,” ujarnya ketika menggelar konferensi pers di RSUD Raden Mattaher, Selasa (28/1/2020).
Sekarang Kuwat menegaskan bahwa saat ini musuh bangsa Indonesia bukan corona tapi musuh saat ini adalah keresahan masyarakat karena simpang siurnya informasi yang bertebaran di media sosial (Medsos).
“Jadi saat ini tidak ada Corona virus , bahwa kejadian kejadian saat ini bukan corena virus tetapi keresahan, untuk itu sama sama kita kembali kembalikan kenyamanan masyarakat,” terangnya.
Selanjutnya, boleh waspada dan hati-hati karena memang sebut Kuwat, sampai saat ini belum ada obat dan paksain nya tapi untuk pencegahan yang paling baik itu dengan meningkatkan daya tahan tubuh, olahraga, makan gizi seimbang dan istirahat yang cukup.
“Tanggungjawab moral kita kepada masyarakat, kembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah bahwa memang tidak ada virus Corona di Indonesia,” katanya.
Menurutnya, pasca hebohnya dugaan Corona di Jambi telah meresahkan masyarakat.
Padahal yang bersangkutan dari awal tidak termasuk corona virus tetapi, karena kepanikan yang berlebihan saja.
“Dia tidak mempunyai potensi, karena masa inkubasi nya sudah selesai, jangan khawatir,” sebutnya
Lebih lanjut, Kuwat menuturkan mengenai uji lab pasien yang baru saja Senin (27/1/2020) kemarin di kirim Pemprov Jambi ke Litbangkes untuk memastikan, Kuwat meyakini bahwa 99,9 persen negatif, karena secara klinis tidak ada indikasi terhadap pasien tersebut.
“Tetapi untuk prosedur kewaspadaan tetap dilakukan,” jelasnya.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi dr Dewi Lestari mengatakan, rumah sakit tetap waspada dan menyiapkan ruangan isolasi mengingat ketika ada ada pasien rekomendasi dari KKP Bandara.
“Kita sudah berkoordinasi dengan lintas sektor dan seluruh rumah sakit sampai tingakat puskemas di Jambi memang di himbau agar menyiapkan ruang isolasi minimal satu ruangan,” pungkasnya. (Isy)