Ungkap.co.id – Princeton Digital Group (PDG), penyedia pusat data terkemuka di Asia pada 20 Februari 2023 lalu, meluncurkan strategi SG+ dengan mengumumkan kehadiran kampus pusat data berkapasitas 96 MW di Batam tepatnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park.
PDG sedang mengembangkan situs pusat data di Batam dan Johor sebagai perluasan dari operasi perusahaan di Singapura. Strategi SG+ PDG memperluas infrastruktur mereka dengan skala luas mencakup Singapura, Batam, dan Johor.
Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mengawal jalannya investasi ini. Hadirnya PDG di Batam akan memperkuat posisi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) NDP sebagai Hub Pusat Data di wilayah ini.
“Kami sangat senang PDG Singapura telah memilih Batam untuk membangun proyek hyperscale 96 MW guna menyediakan kapasitas pusat data yang lancar dan stabil bagi pelanggan mereka. Kami akan memberikan dukungan dan berkomitmen mengawal kelancaran proyek besar ini di Batam,” kata Muhammad Rudi.
Baca Juga : Kepala BP Batam Ajak Driver Online Promosikan Batam
Lebih lanjut, ia mengatakan hadirnya investasi ini akan memberikan dorongan kuat bagi KEK NDP Batam sebagai Pusat Jembatan Digital Indonesia.
“Investasi PDG di Nongsa Digital Park semakin memperkuat posisi KEK sebagai hub pusat data di kawasan. Kami berharap PDG dapat terus berkembang sebagai pemimpin infrastruktur digital di Asia,” lanjutnya.
Dengan rencana investasi awal mendekati US$1 miliar, kampus ini akan dibangun di atas tanah seluas 6 hektar di Batam dan akan terdiri dari empat gedung dengan kapasitas masing-masing hingga 24 MW, sehingga total kapasitas daya sebesar 96 MW.
Sementara itu, Ketua dan Kepala Eksekutif Princeton Digital Group, Rangu Salgame, dalam rilisnya di Singapura mengatakan Princeton Digital Group (PDG) adalah pengembang dan operator infrastruktur Internet terkemuka.
Berkantor pusat di Singapura dengan kehadiran dan operasi di Cina, Singapura, India, Indonesia, dan Jepang, portofolio pusat datanya memperkuat perluasan hyperscaler dan perusahaan di ekonomi digital yang tumbuh paling cepat di seluruh Asia.
“Kampus baru di Batam memperkuat strategi pertumbuhan kami dan memantapkan kehadiran kami yang sudah kuat di seluruh wilayah di China, Singapura, India, Indonesia, dan Jepang,” kata Rangu Salgame.
Ia juga menuturkan ucapan terima kasih kepada pemerintah Indonesia dan Batam, atas atensinya terhadap kemitraan ekonomi digital dan pariwisata yang memberikan kesempatan bagi pihaknya untuk mengembangkan perusahaan di Kawasan ini.
Pemerintah Indonesia menetapkan Nongsa sebagai Kawasan Ekonomi Khusus untuk ekonomi digital dan pariwisata.
“Nongsa dan Batam digambarkan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo sebagai “jembatan digital” antara Singapura dan Indonesia, karena permintaan akan talenta teknologi, tenaga listrik berkelanjutan, lahan untuk mengembangkan pusat data, dan kapasitas kebutuhan yang terus meningkat,” tutur Rangu Salgame.
Baca Juga : Bea Cukai Batam Tindak 606 Pelanggaran, dengan Nilai Barang Rp110,88 Miliar
Sementara itu, Herman Loh, Vice-President & Head , Kemitraan Regional, Dewan Pengembangan Ekonomi Singapura menurutkan bahwa Infrastruktur yang tangguh, andal, dan stabil adalah pendukung utama dalam ekonomi digital, dan ekspansi terbaru PDG di Nongsa.
Keberadaan PDG di Batam menurutnya akan meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan digital yang terus berkembang dan menyediakan space bagi yang ingin berekspansi di kawasan ini.
Berkantor pusat di Singapura, PDG adalah pemimpin di pasar hyperscaler Asia. Perusahaan meluncurkan pusat data 48 MW di Mumbai pada Desember 2022 dan berkembang pesat di Asia dengan total kapasitas 600 MW di seluruh portofolio 20 pusat data di lima pasar utama. Sementara, Pusat data 100 MW di Saitama, Tokyo, dijadwalkan selesai pada tahun 2024. (Mulyadi)