LAM Kota Jambi Kecam Pembagian Kondom Gratis di Festival Indomaret

Aswan Hidayat Usman selaku Ketua LAM Kota Jambi. (Irwansyah)

Ungkap.co.id Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Jambi menyayangkan adanya dugaan pembagian kondom di salah satu stand dalam event Festival Indomaret yang digelar di lapangan Bandara lama Kota Jambi.

Mereka menilai tindakan tersebut tidak sesuai dengan etika, norma adat, dan nilai-nilai kesopanan masyarakat setempat.

Bacaan Lainnya

Aswan Hidayat Usman selaku Ketua LAM Kota Jambi menyampaikan bahwa dugaan pembagian alat kontrasepsi secara bebas di acara yang bersifat umum dan terbuka untuk semua kalangan, termasuk anak-anak dan remaja, adalah tindakan yang kurang pantas.

“Kami menyayangkan dan mengecam keberadaan stand alat kontrasepsi di acara tersebut. Rasanya kurang tepat jika alat kontrasepsi dipamerkan atau dibagikan secara cuma-cuma di tempat umum yang ramai dikunjungi masyarakat dari berbagai usia,” ujar Aswan Usman Hidayat.

Baca Juga : Dalam Sepekan, Ditlantas Polda Jambi Tindak 52 Kendaraan ODOL

Ketua LAM Kota Jambi tersebut menyarankan agar edukasi dan distribusi alat kontrasepsi dilakukan di tempat-tempat yang lebih sesuai, seperti di Posyandu, Puskesmas, atau fasilitas kesehatan lainnya.

Mereka juga menekankan bahwa alat kontrasepsi sebaiknya hanya diberikan kepada pihak yang sudah menikah dan melalui prosedur yang tepat, seperti menunjukkan dokumen resmi.

“Pembagian gratis seperti ini seharusnya disesuaikan dengan sasaran yang tepat. Ini bukan hanya soal etika, tapi juga menyangkut hukum adat dan syariat agama. Memberikan kondom kepada masyarakat umum tanpa penyaringan, apalagi di lokasi keramaian, itu sangat kami sesalkan,” tambahnya.

Aswan Hidayat Usman juga meminta pihak penyelenggara, dalam hal ini Indomaret, untuk memberikan klarifikasi atas tujuan dan maksud dari kegiatan tersebut. Mereka berharap ke depan tidak ada lagi kegiatan serupa yang dinilai tidak sesuai dengan norma lokal.

Selain itu, LAM meminta agar pemerintah yang memberikan izin keramaian untuk lebih ketat dalam melakukan pengawasan di lapangan untuk memastikan tidak ada kegiatan yang melanggar norma dan nilai-nilai masyarakat.

“Kami ingin ke depan kegiatan semacam ini tidak terulang lagi, baik oleh Indomaret maupun pihak penyelenggara lainnya. Harus ada kontrol, dan edukasi semacam ini perlu dilakukan di ruang yang lebih tertutup dan khusus,” pungkasnya. (Irwansyah)

Pos terkait