Kisah Kakek Berumur 67 Tahun: Merantau dari 1994 hingga Kini Masih Memulung

Kisah pemulung di Rokan Hilir
Tumpukan barang bekas pak Tukimin. Foto : Jumilan

Ungkap.co.id — kisah pilu seorang pencari barang bekas (Kara-kara) Tukimin berumur 67 tahun asal Kisaran Sungai Balai Sumatera Utara yang mengadu nasib di Riau, mulai dari tahun 1994 sampai tahun 2021.

Tukimin mengatakan, dari kampung Sungai Balai sumatera Utara ke Rohil (Riau)1994 bersama keluarga untuk mengadu nasib, akan tetapi sampai sekarang sudah tahun 2021 masih tetap menjalani pekerjaan sebagai pencari barang butut (Kara-kara).

“Ya saya sampai sekarang tetap jadi pemulung atau mencari butut (Kara-kara). Jadi pemulung atau bisa juga disebut cari butut itu pekerjaan paling mulia dan saya jalani dengan ikhlas hati. Selama saya di sini dan sekarang udah menetap di Ujung Tanjung Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir,” ucapnya ketika ditemui awak media, Minggu, 21 November 2021.

Baca Juga : Kisah Penjual Tape Keliling Berjuang Hidup Saat Gagal Berumah Tangga

Ia melanjutkan, banyak cobaan yang dilalui, yakni mulai dari orang tua meninggalkannya. Saat itu ia baru menginjakkan kaki di sini selama 3 bulan. Ibunya dipanggil yang maha kuasa hingga kedua anaknya juga meninggalkannya untuk selamanya. Tapi itu disyukuri dan dinikmati.

“Kadang emang kalau dilihat pekerjaan yang saya jalani ini sangat menjijikkan karena saya mencari barang bekas. Terkadang ada juga yang mecemoohkan pekerjaan saya ini,” ungkapnya dengan senyuman.

Ia menuturkan, mencari barang butut (kara-kara) ditempat pembuangan sampah terkadang kakinya terkena kaca. Selain itu, mencium bau busuk itu udah biasa baginya.

Penelusuran Awak Media

Awak media ini mencoba menelusuri kegiatan sehari-hari Tukimin. Ternyata benar, ia mencari butut ditempat pembuangan sampah dengan aroma yang sangat menyengat dan banyak pecahan kaca, paku dan lainnya yang bisa membahayakan dirinya juga kesehatan.

Kalau orang lain belum tentu sanggup dan orang-orang tertentu yang mau menjalani pekerjaan seperti itu. Walaupun kehidupannya seperti itu, Tukimin tetap bersyukur dengan menjalani kehidupan. Hal ini dilakukannya demi keluarganya.

Baca Juga : Pernah jadi OB, Ini Kisah Debi Cever Putra Kelahiran Jambi Sebelum Terkenal

Disamping itu, M. Supani salah satu anak pencari butut dari Tukimin mengatakan, Biarpun bapaknya bekerja sebagai pencari barang bekas, namun ia merasa bangga. Dengan umur yang udah lanjut usia, bapak masih tetap semangat menjalani pekerjaannya. Namun dirinya juga sedih melihat bapaknya masih menjadi pencari butut.

“Padahal kami selaku anak udah bilang sama bapak, untuk mengurangi aktivitasnya. Biarlah bapak itu di rumah dan nikmati masa tuanya. Tapi bapak tidak mau untuk meninggalkan pekerjaannya itu. Bapak tidak mau menyusahkan anak-anaknya. Selagi masih diberi kesehatan, bapak akan tetap bekerja,” jelasnya. (Jumilan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *