Ungkap.co.id – Hebohnya kabar di media sosial terkait adanya penculikan anak yang belakangan marak terdengar ternyata. Terbukti ada upaya penculikan anak terjadi di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Informasi percobaan penculikan anak tersebut beredar di media sosial salah satu akun Facebook milik warga setempat.
Peristiwa percobaan penculikan anak tersebut dialami oleh salah seorang murid SD Negeri 5 Talang Ubi yang berlokasi di Kampung Sumberjo, Kelurahan Talang Ubi Utara, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI pada Senin (30/1/2023).
Diketahui terduga penculik mendatangi SDN 5 Talang Ubi diduga hendak melakukan penculikan terhadap seorang anak SDN 5 Talang Ubi. Namun beruntung ketika sang anak hendak diculik, anak itu berusaha melawan dengan menggigit tangan terduga pelaku penculikan.
Baca Juga : Geger Isu Penculikan Anak, Begini Kata Kapolres
Kabar tersebut dibenarkan oleh Kepala SDN 5 Talang Ubi, Sri Haryani. Dihubungi media melalui pesan WhatsApp. Sri Haryani mengatakan kejadian upaya penculikan anak itu terjadi sekitar pukul 09.15 WIB, Senin (30/01/2023).
“Anak yang akan diculik berusaha melawan dengan mengigit tangan pelaku penculikan, hingga penculik membatalkan aksi penculikan itu,” jelas Sri Hayani.
“Gagal mendapatkan sang anak, penculik langsung kabur,” lanjutnya.
Sementara itu, Kapolres PALI, AKBP Khairu Nasrudin, terkait adanya aksi penculikan yang masuk ke wilayah hukum Kabupaten PALI mengatakan, pihaknya akan meningkatkan patroli di sekolah yang rawan penculikan anak.
Baca Juga : Mengaku Polisi, 4 Orang Culik Seorang Warga di Jambi Minta Tebusan Rp 40 Juta
“Akan kami tingkatkan patroli pada jam-jam sekolah terutama di sekolah yang rawan terjadi,” ucapnya.
Kharu juga menghimbau kepada pihak sekolah yang ada di kabupaten PALI serta para orang tua dan wali murid agar tetap waspada terhadap orang asing.
“Himbauan ke pihak sekolah, orang tua atau wali murid serta kepada anak-anak sekolah agar tetap curiga terhadap orang asing dan tidak mudah percaya dengan orang asing walau ada iming-iming sesuatu,” pungkasnya. (Ahdan Pajri/Jumilan)