Ungkap.co.id – Akibat tingginya curah hujan akhir-akhir ini, Desa Mandiangin Tuo, kecamatan Mandiangin, kabupaten Sarolangun, Jambi terancam masuk ke dalam sungai Tembesi. Pasalnya Desa Mandiangin Tuo yang terletak di sepanjang bantaran sungai Tembesi saat ini hampir setiap malam terjadi longsor akibat tebing bibir sungai tergerus terkikis oleh air sungai dan hal ini berpotensi terjadinya longsor hampir setiap jika hujan datang.
Seperti kejadian baru-baru ini, jalan setapak yang terletak di RT 08 sepanjang kurang lebih 10 meter longsor dan masuk ke dalam sungai Tembesi hingga saat ini jalan desa tersebut tidak bisa lagi dilewati baik masyarakat ataupun para anak sekolah.
Kondisi saat ini beberapa RT di Desa Mandiangin Tuo benar-benar terancam masuk ke dalam sungai Batang Tembesi.
Hal ini di katakan oleh salah satu tokoh masyarakat desa mandiangin Tuo, Amri legar pada media ini.
Baca Juga : Merasa Tak Diperhatikan, Warga Simpang Nibung Sarolangun Curhat ke Al Haris
Dikatakannya, sangat berharap kepada pemerintah kabupaten Sarolangun bisa turun tangan atas persoalan yang sangat mengkhawatirkan ini.
“Tada tempat kami mengadu selain ke pemerintah,” sebutnya.
Lebih lanjut dijelaskan Amri, untuk saat ini SD Negeri Nomor 32 juga terancam masuk sungai, kalau melihat kejadian longsor yang selalu saja terjadi di dua RT yaitu RT 08 dan RT 09 Desa Mandiangin Tuo ini.
Baca Juga : Jual Sisik Trenggiling 24,5 Kg, Warga Sarolangun Diciduk Gakkum KLHK
Dia berharap agar BPBD kabupaten Sarolangun segera turun dan kroscek ke lapangan atas bencana longsor ini.
“Kita jadi berharap agar BPBD kabupaten Sarolangun turun kroscek lapangan,” kata dia.
Sementara itu Kades Mandiangin Tuo, Erman Hidayat saat dikonfirmasi, Selasa (19/1/2021) membenarkan jika akhir-akhir ini sering terjadi longsor, dan sangat masuk akal jika apa yang menjadi kekhawatiran warga itu akan terjadi jika persoalan ini lambat ditangani.
Saat dimintai tanggapannya terkait turap penyangga tebing yang dibangun oleh Pemkab Sarolangun pada tahun 2019 yang lalu, Erman Hidayat mengatakan, jika turap penyangga tebing tersebut tidak berfungsi.
Dan pihaknya belum mengetahui apakah akan dilanjutkan pembangunan turap penyangga tebing yang mangkrak tersebut pada tahun 2021 ini apa tidak.
“Kalau tidak dilanjutkan jelas sia-sia keuangan negara yang sudah dikucurkan hingga lebih dari setengah miliar tersebut,” ungkapnya.
Erman Hidayat juga berharap agar pembangunan Tmturap penyangga tebing tersebut bisa dilanjutkan lagi. Dia juga meminta agar-agar permasalahan bencana longsor yang sangat menghawatirkan warga ini menjadi perhatian serius bagi instansi terkait.
Terkait hal ini, Plt kadis PUPR kabupaten Sarolangun, Ir Endang Abdul Naser saat dikonfirmasi, Selasa (19/1/2021) melalui pesan via WhatsApp tentang langkah apa yang akan dinas PU lakukan terhadap kejadian longsor yang terjadi di Desa Mandiangin Tuo dan untuk kelanjutan pembangunan turap penyangga tebing yang gagal tesebut.
Baca Juga : Seorang Warga Sarolangun Terancam 20 Tahun Penjara
Ir Endang Abdul Nazier menjawab, terima kasih atas informasi yang diberikan oleh media ini, dia merasa sangat prihatin dengan kondisi Desa Mandiangin Tuo.
“Saya juga prihatin dengan kondisi tersebut, kemaren mau koordinasi dengan Kabid Esda minta penjelasan tapi sampai dengan saat ini belum ketemu,” katanya.
Namun saat ditanyakan terkait kelanjutan pembangunan turap penyangga tebing yang mangkrak tersebut, Plt kadis PUPR kabupaten Sarolangun Ir Endang Abdul Nazier mempending pertanyaan media ini.
“Nanti dikabari, saat ini lagi dinas luar,” kata dia.
Kaban BPBD kabupaten Sarolangun, Trianto saat dikonfirmasi mengatakan, kejadian ini sudah dilaporkan Kades Mandiangin Tuo, dan sudah diidentifikasi terjadi longsor.
“Kita berharap untuk warga waspada terhadap longsor lanjutan, sudah dimasukan dalam Musrenbang kecamatan dan nanti kita usul untuk bangunan penahan tebing,” ujarnya. (An)