Ungkap.co.id – Danrem 042/Gapu Brigjen TNI M. Zulkifli bersama Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Karhutla Prov Jambi Tahun 2020, di ruang rapat Makorem 042/Gapu, Jl. Jend Urip Sumoharjo Kota Jambi, Senin (20/07/2020).
Rapat kali ini mendengarkan paparan kesiapan Kabupaten Tanjab Barat, Tanjab Timur, Muaro Jambi dan Kabupaten Batanghari tentang penyusunan rencana kerja dalam penanggulangan Karhutla, dukungan anggaran dan kesiapan personil dan peralatan guna mendukung penanggulangan bencana Karhutla di Provinsi Jambi.
Rapat diikuti Kalak BPBD Prov Jambi, Kadis Perkebunan Prov Jambi, Kadis Kehutanan Prov Jambi, Kepala BMKG Jambi, Wakil Bupati Tanjab Barat, Wakil Bupati, Kapolres dan Kalak BPBD Tanjab Timur, Wakil Bupati, Kapolres dan Kalak BPBD Muaro Jambi, Kapolres, Kalak BPBD dan Asisten 1 Setda Batanghari serta Dandim 0415/Batanghari dan Dandim 0419/Tanjab.
Pada kesempatan tersebut Kapolda Jambi, Irjen Pol Firman Shantyabudi mengatakan bahwa ancaman-ancaman yang akan dihadapi harus dilaksanakan melalui manajemen yang terukur dalam hal penanganan Karhutla.
Sesuai dengan arahan Presiden RI, Jokowi, jangan sampai api membesar baru dipadamkan. 99 % kebakaran hutan merupakan ulah manusia, penataan ekosistem gambut dilakukan secara konsisten.
Sementara Intruksi Kapolri antara lain lakukan mapping hotspot, lakukan langkah antisipasi Karhutla dan tindak tegas pelaku Karhutla.
Memodifikasi sistem tahun 2019 untuk saat ini memantau melalui 4 satelit dan CCTV untuk memantau percepatan data di lapangan untuk saat ini sudah 7 terpasang CCTV.
“Sejak tanggal 1 Juli sudah status siaga darurat,” ujar Kapolda.
Diharapkan Bupati, Kapolres dan Dandim mengupayakan 1 lokasi menyiapkan tempat untuk penempatan pasukan dan alat, perhatikan perlengkapan perorangan seperti oksigen untuk pasukan.
“Proyek BRG tentang sumur bor dan Kanal sudah dibuat tanda medan dengan harapan sumur bor airnya ada. Indentifikasi lokasi kebakaran dan apa yang akan dilakukan pemerintah daerah serta susun rencana jangka panjang dalam manajemen penyediaan air dengan melibatkan PUPR,” tegasnya.
Pada kesempatan lain Danrem 042 Gapu, Brigjen TNI M. Zuliifli mengatakan bahwa untuk tahun ini diharapkan ada terobosan penanganan Karhutla.
Lakukan tindakan pencegahan karena prediksi dari BMKG bahwa kemarau akan terjadi pada bulan Agustus dan September.
“Oleh karena itu tahun 2021 kita siapkan tindakan strategis seperti menyiapkan sarana ketersediaan air melihat pengalaman di tahun sebelumnya menjadi rencana kedepan,” ujarnya.
Untuk efisiennya, pencegahan Karhutla hendaknya dilakukan sebelum terjadinya kebakaran. Perlu adanya standarisasi peralatan yang harus di miliki Kab/Kota sehingga perlu dukungan dan bantuan.
“Menempatkan pasukan ke lokasi-lokasi rawan Karhutla menjadi langkah pencegahan dan berkolaborasi dengan klaster yang telah dibentuk serta perlu dukungan riil dari Kabupaten,” pungkasnya. (Penremgapu)