Ungkap.co.id – Banjir merupakan salah satu bencana alam yang terjadi akibat kondisi alam ataupun ulah manusia. Banjir terjadi ketika luapan air menenggelamkan tanah atau daratan lain yang biasa kering.
Tidak bisa dipungkiri bahwa hujan dengan intensitas tinggi dan durasinya yang lama dapat menyebabkan pada meningkatnya volume air di daratan. Jika air tidak bisa diserap dengan sempurna oleh tanah atau dialirkan ke sungai, sudah pasti banjir akan terjadi.
Kota Jambi diguyur hujan dari semalam hingga pagi tadi, (18/01/2022) membuat beberapa tempat dan fasilitas umum tergenang air. Permukiman penduduk dan sekolah juga tidak luput dari genangan air, hingga untuk sementara proses belajar mengajar diliburkan. Untungnya genangan air yang ada tidak berlangsung lama dan hanya luapan sementara saja.
Seperti kondisi di SD Negeri 98 yang berlokasi di RT 09 Kelurahan Sukakarya Kecamatan Kotabaru, Jambi mengalami genangan hingga semata kaki orang dewasa, dan memaksa pihak sekolah untuk meliburkan siswa-siswinya.
Baca Juga : Tangkap 2 Orang, Bea Cukai Jambi Amankan Satu Juta Lebih Batang Rokok Ilegal
Menyikapi kondisi tersebut, Danramil 415-09/Telanaipura Mayor Inf Widi Purwoko, SE memerintahkan dan menyebar Babinsanya untuk dapat memberi bantuan, melakukan upaya evakuasi dan pendampingan terhadap korban banjir.
Sementara itu Danramil meminta kepada warga yang terkena banjir untuk dapat mengantisipasi dampak yang mungkin timbul, dengan menerapkan protap-protap sebagai upaya penyelamatan dan meminimalisir kerugian, serta dapat mengambil hikmah agar korban yang tergenang tidak terus berlarut dalam kesedihannya.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa kejadian/musibah yang terjadi setidaknya dapat meneguhkan persaudaraan dan kepedulian. “Banyak cara yang bisa dilakukan dalam membantu saudara kita yang tertimpa musibah, mulai dari berdonasi, menjadi relawan atau hanya sekedar mendo’akan,” ujar Danramil.
“Pada saat kita tertimpa musibah atau bencana, tidak sepatutnya untuk berlarut dalam kesedihan apalagi berputus asa. Justru sebaliknya kita harus dapat mengambil hikmahnya dan harus dapat mengantisipasi dan menginstropeksi diri, karena boleh jadi bencana yang datang menimpa adalah konsekuensi dari perbuatan dan kesalahan kita sebagai manusia,” imbuhnya. (***)