Ungkap.co.id – Seperti diketahui bersama bahwa aktivitas PETI yang ada di Kabupaten Merangin saat ini menggunakan sarana alat berat sejenis escavator sebagai alat utama dalam kegiatannya.
Dampak kedepan yang bakal dapat kita prediksi di Kabupaten Merangin akan kehilangan habitat ikan yang biasanya kita temui di aliran sungai di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Merangin, Zulhifni, S.T., M.E. mengatakan, akibat aktivitas PETI, banyak sekali yang terhimbas baik alam maupun penghuni habibat yang berdekatan di wilayah aktivitas PETI di Kabupaten Merangin.
“Penghuni lubuk larangan juga akan perlahan menghilang dan seluruh penunjang ekosistem lingkungan akan terkena imbasnya, termasuk bahaya abrasi dan banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Merangin dan sekitarnya sebagai dampak dari kegiatan PETI”.
“Sudah cukup bukti yang kita lihat dan rasakan, bahwa beberapa lokasi PETI telah menimbulkan korban jiwa akibat longsor serta beberapa saat yang lalu harimau pun turut terusik oleh aktivitas manusia yang melakukan kegiatan di habitat harimau,” ujar Zulkifli, Kamis (14/10) saat rapat paripurna di gedung DPRD Kabupaten Merangin.
Baca Juga : Ketua DPRD Merangin Mendukung Upaya Bupati untuk Mengatasi Persoalan PETI
Lebih lanjut, Zulkifli mengatakan, semoga rapat yang digelar tersebut membuahkan hasil, sinergitas dari “stake holder” maupun seluruh elemen masyarakat terkait aktivitas tersebut.
“Rapat kordinasi ini untuk bertindak demi menimalisir aktivitas PETI di Kabupaten Merangin, sehingga dapat terjaga kelestarian alam dan ekosistiem terutama untuk kehidupan anak dan cucu kita kelak kedepan,” tutup Zulkifli. (Syah)