Ungkap.co.id – Dandim 0416/Bute Letkol Inf Arief Widyanto, melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) evaluasi persiapan akhir dan pendistribusian logistik Pemilu serentak tahun 2024.
Rakor tersebut bertempat di aula pendopo rumah dinas Bupati Tebo di jalan lintas Tebo-Bungo Kelurahan Tebing Tinggi, Kecamatan Tebo Tengah, pada Rabu (7/2/2024).
Acara ini dihadiri oleh Pj. Bupati Tebo Aspan, Ketua DPRD Tebo Mazlan, KPU, Bawaslu unsur-unsur Forkopimda hingga pihak-pihak terkait lainnya.
Pj. Bupati Tebo, Aspan mengatakan, persiapan yang masih ada kendala diantaranya Dukcapil. Hal ini karena ada KTP yang belum selesai di 12 kecamatan. Karena saat pencoblosan hanya bisa memakai KTP.
Baca Juga : Kapolres dan Dandim Bute Bagikan Sembako ke Warga yang Terdampak Banjir
“Kemudian ada empat camat berkaitan dengan pakaian Linmas tidak ada anggarannya, yaitu Tebo Tengah, Tebo Ilir, Tebo Ulu, dan Rimbo Bujang. Selain itu terkait BPJS ketenagakerjaan juga tolong dijelaskan,” ujarnya.
Selanjutnya Ketua KPU Tebo Atiul Fuadiyah mengatakan bahwa logistik Pemilu sampai saat ini sudah selesai. Itu tinggal mengunci kotak karena ada beberapa kotak yang belum terpenuhi.
“Kalau logistik sudah terpenuhi, langsung didistribusikan,” katanya.
Sedangkan untuk jadwal pendistribusian, sudah disepakati dari PPK, jika nanti terjadi banjir maka akan dilakukan penggeseran TPS ketempat yang lebih tinggi.
“Di Kecamatan Sumay itu mengalami banjir yang lebih besar, ada wilayah yang tidak bisa dilewati mobil. Jadi, artenatifnya harus langsir menggunakan ojek atau dipanggul memakai tenaga PPS setempat,” ujarnya.
Baca Juga : Alat Berat TMMD Kodim Bute Dijaga Ketat
Sementara itu, Dandim 0416/Bute Letkol Inf Arief Widyanto, siap mendukung pendistribusian logistik dan akan bersinergi dengan Polresta Tebo.
“Saran kami terkait pergeseran TPS, baiknya Kades yang terdampak ditembusi dan membuat MOU sehingga pada saat perhitungan tidak terjadi konflik di daerah tersebut,” ungkapnya.
Ketua DPRD Tebo, Mazlan mengingatkan terhadap pendistribusian alat perlengkapan untuk daerah bahaya ekstrim seperti di Tabir Desa Tanah Garo.
“Saya selalu ingatkan juri jangan jadi pemain, di Tanah Garo pernah terjadi, maka terjadilah keributan,” ungkapnya. (***)