Ungkap.co.id – Polda Jambi menggelar program Jum’at Curhat membuka ruang untuk masyarakat menyampaikan aspirasi serta kritik kepada Polri.
Adapun yang memimpin kegiatan Jumat Curhat kali ini,yakni Kasubdit Patroli Ditpolair udah Polda Jambi AKBP Isa Imam, Plh. Kasubdit Gakkum Kompol Kamim Tohari dengan didampingi oleh Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Jambi Kompol Mas Edy.
Kegiatan Jum’at Curhat yang diadakan di Warkop Kawasan Pasar Angso Duo, pada Jumat (12/05/23) ini, diikuti masyarakat nelayan dan pengemudi perahu ketek di Sungai Batanghari.
Pada kesempatan tersebut para pengemudi ketek menyampaikan keluh kesahnya kepada Polri, dan berharap adanya bantuan dari Ditpolairud untuk menjadi perpanjangan tangan ataupun memberikan solusi terhadap permasalahan yang sedang dihadapinya.
“Saat ini kami sebagai pengemudi ketek, mengeluhkan kurangnya penerangan lampu di dermaga, dan tidak adanya jalan setapak menuju ketek ketika air surut,” keluh salah satu pengemudi ketek bernama Helmi yang biasa dipanggil Ucok.
Baca Juga : Rindu Beningnya Sungai Batanghari hingga Jalur Tongkang Batu Bara Tinggal Cerita
Selanjutnya dikatakan Helmi, dirinya dan teman-teman sesama pengemudi ketek juga mengeluhkan banyaknya sampah yang menumpuk di pinggir sungai, sehingga menyulitkan ketek untuk menepi.
Menjawab keluhan tersebut AKBP Isa Imam menjelaskan, bahwa nanti pihak Polairud akan membantu menyampaikan keluhan-keluhan tersebut kepada pihak yang berwenang.
“Nanti kita upayakan bersama, karena ini menyangkut keselamatan penumpang perahu ketek,” ucap Kasubdit Patroli.
Selain itu, dijelaskan juga oleh Isa Imam, bahwa untuk sampah yang menumpuk di pinggir sungai selalu pihaknya pantau.
Baca Juga : Polda Jambi Periksa Anggota DPRD Batanghari, Ini Kasusnya
“Saya sering bersama anggota berpatroli menghanyutkan sampah-sampah tersebut, untuk kebersihan kita harus kompak dan mengedepankan kebersamaan dan tanggungjawab, karena sama-sama memanfaatkan perairan ini,” jelasnya.
Kemudian ada keluhan dari pengendara ketek lainnya, bahwa sering terjadi kehilangan barang penumpang saat di ketek dan terpaksa pemilik ketek yang harus menggantinya.
“Untuk kehilangan barang penumpang, disampaikan saja kepada para penumpang agar menjaga belanjaanya masing-masing dan tidak menjadi tanggung jawab pengemudi ketek untuk mengganti rugi semuanya,” pungkasnya.
Diakhir kegiatan, Ditpolairud memberikan bantuan sembako untuk membantu para pengemudi ketek. (Syah)