Ungkap.co.id – Di tengah mewabahnya pandemi Covid-19 yang telah menjadi permasalahan global di seluruh dunia, personel Pos Dafala Satgas Pamtas RI-RDTL sektor timur Yonif Raider 142/KJ yang berada di Dusun Dubasa A Desa Dafala Kecamatan Tasifeto Timur Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur membuat APD.
Alat Pelindung Diri (APD) yang murah dan sederhana sesuai tuntutan delapan poin kewajiban sebagai seorang prajurit TNI berupa menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif R 142/KJ Letkol Inf Ikhsanudin, S.Sos.,M.M dalam rilis tertulisnya di Atambua Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur, Minggu (19/4/2020).
Dikatakan Dansatgas, pembuatan alat pelindung diri tersebut dimulai sejak mewabahnya penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia dan baru kita tampilkan pada Jum’at (17/4/2020) saat kegiatan penyemprotan di lingkungan masyarakat.
“Mewabahnya pandemi Covid-19 di seluruh daerah di Negara Indonesia telah mendorong motivasi personel kami yang bertugas menjaga keamanan wilayah perbatasan RI-RDTL untuk menciptakan alat pelindung diri yang murah dan sederhana,” ungkapnya.
“Alat ini telah kami uji coba dalam kegiatan penyemprotan rumah-rumah warga yang berada di sekitar Pos Dafala perbatasan RI-RDTL,” tegas Dansatgas.
Lebih lanjut dikatakan, pembuatan alat pelindung diri ini dilakukan oleh Serda Komang Anom Tirta bersama seorang rekannya disela-sela waktu istirahat di pos.
Bahan yang sederhana, karena modal yang dikeluarkan relatif murah yaitu dengan mengunakan bahan map mika, busa alas setrika, karet pegas dan lem double tip.
Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan APD sederhana ini yaitu penggaris, pensil, pisau kater serta gunting, dan menghabiskan waktu sekitar 5 sampai dengan 10 menit untuk membuat satu APD.
“Saya berharap alat pelindung diri sederhana tersebut dapat bermanfaat bagi seluruh personelnya, serta dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas dalam menangani penyebaran wabah Covid-19,” harapnya.
Di tempat terpisah, Serda Komang Anom Tirta selaku Bintara Pelatih di jajaran Kompi Tempur III menyampaikan bahwa penyebaran wabah Covid-19 yang telah menjadi permasalahan bangsa telah memotivasi mereka untuk berbuat bagi keselamatan masyarakat Indonesia, khususnya warga yang ada di sekitar perbatasan RI-RDTL.
“Ini memotivasi kami untuk berbuat bagi keselamatan masyarakat Indonesia, khususnya warga yang ada di sekitar perbatasan RI-RDTL,” katanya. (Isy)