Ungkap.co.id – Sebuah terobosan besar dalam dunia pendidikan dan pencegahan kenakalan remaja di Provinsi Jambi kembali lahir dari jajaran Polda Jambi.
AKBP Dr. Dadang Djoko Karyanto, mempersembahkan sebuah karya intelektual penting berupa buku berjudul “Model Kolaborasi Multi Stakeholders dalam Penguatan Pendidikan Karakter Siswa di Provinsi Jambi.”
Buku ini menjadi manifestasi dari strategi cerdas Ditbinmas Polda Jambi dalam memperkuat peran pendidikan sebagai garda terdepan pembentukan karakter generasi muda.
Buku tersebut menyajikan konsep sistematis dan terukur yang dirumuskan melalui proyek perubahan Ditbinmas Polda Jambi bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.
Fokus utamanya adalah penguatan pendidikan karakter dan pencegahan kenakalan remaja melalui pendekatan kolaboratif lintas pemangku kepentingan.
Baca Juga : Resmikan Peluncuran Buku Batik, Bupati Berikan Bantuan ke Perpustakaan Desa
Empat Terobosan Inovatif yang Menjadi Pilar Utama
Dalam naskahnya, AKBP Dr. Dadang menjabarkan empat model inovasi strategis, yaitu:
1. Pengembangan Modul Pelatihan Penguatan Karakter Siswa
Guru Bimbingan dan Konseling (BK) diposisikan sebagai agen pre-emtif Polri di sekolah. Modul yang disusun memuat nilai kesadaran hukum, anti-narkoba, anti-judi online, anti-kekerasan, serta nilai-nilai Asta Cita Pemerintah. Tujuannya memperkuat daya tangkal moral siswa terhadap berbagai bentuk kenakalan remaja.
2. Integrasi Muatan Lokal Pendidikan
Karakter ke dalam Kurikulum Sekolah
Standarisasi alat ajar dan materi bagi guru BK dirumuskan agar pendidikan karakter tidak sekadar menjadi kegiatan tambahan, tetapi terintegrasi dalam kurikulum. Pendekatan deep learning diterapkan untuk mengedepankan pengalaman, refleksi, dan aksi nyata siswa.
3. Pembentukan Forum Kolaboratif Multi Stakeholders
Forum ini membangun sinergi antara Ditbinmas Polda Jambi, Dinas Pendidikan, sekolah, orang tua, tokoh masyarakat, hingga dunia usaha. Kanal komunikasi digital juga disiapkan sebagai sarana edukasi, sosialisasi hukum, dan pembinaan karakter secara berkelanjutan.
4. Branding dan Gerakan Sosial “SINERGI EMAS” (Edukasi – Masyarakat – Aman – Sinergis)
Gerakan ini mempertegas identitas program sekaligus menjadi strategi komunikasi publik lintas lembaga. Tujuannya menguatkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan Generasi Emas 2045 yang berkarakter kuat, aman, dan kolaboratif.
Mengubah Peran Guru BK dan Membangun Sinergi Pendidikan Keamanan
Dalam buku tersebut, AKBP Dr. Dadang menegaskan bahwa Guru BK tidak lagi hanya berperan sebagai pembimbing siswa, melainkan sebagai mitra strategis Polri dalam upaya pre-emtif mencegah kejahatan sosial sejak dini. Inovasi ini menghadirkan model governance baru berupa kolaborasi multi pihak untuk menciptakan pembinaan karakter yang terpadu dan terukur.
Integrasi pendidikan karakter ke dalam kurikulum sekolah bahkan diarahkan untuk membentuk sistem berkelanjutan, dengan implementasi nyata dan relevan terhadap konteks sosial Provinsi Jambi.
Melalui gerakan “SINERGI EMAS”, program ini mendorong lahirnya kolaborasi besar antara dunia pendidikan, masyarakat, dan institusi keamanan. Inovasi tersebut bukan hanya membangun citra Polri sebagai mitra edukatif, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya pembentukan karakter sejak dini.
Secara esensial, proyek perubahan ini mencakup inovasi sistem, model pembelajaran, kemitraan lintas sektor, serta strategi komunikasi publik. Semua diarahkan untuk memperkuat karakter siswa dan mencegah kenakalan remaja melalui kolaborasi pendidikan dan keamanan masyarakat.
Kehadiran buku “Model Kolaborasi Multi Stakeholders dalam Penguatan Pendidikan Karakter Siswa di Provinsi Jambi” menjadi tonggak penting dalam perjalanan pembinaan generasi muda Jambi.
Sebuah langkah visioner yang bukan hanya menjawab kebutuhan zaman, tetapi juga menyiapkan pondasi kokoh menuju generasi berkarakter, tangguh, dan siap menghadapi masa depan. (Viryzha)




