Menurutnya, yang menjadi materi perceraian tersebut bukan hubungan seksuanya karena itu sangat pribadi. Namun masalah pertengkaran dalam rumah tangganya.
Sang istri selalu meminta berulang kali bercinta dalam sehari.
“Kalau pasangan suami-istri baru, memang biasanya frekuensinya masih tinggi. Istilahnya kalau orang Jawa itu ‘jik kemaruk’. Nah, kalau frekuensi berlebihan, ini menjadi persoalan lain,” jelasnya.
Baca Juga : Timsus Polda Jambi Ringkus 4 Bandar Narkoba
Namun, ujarnya, saat itu ia tidak mendalami menanyakan masalah seksualnya, karena pertengkarannya, masalahnya bukan hanya itu saja.
“Akhirnya pengajuan perceraian tersebut berjalan dengan lancar. Majelis hakim Pengadilan Agama Tulungagung memutus keduanya resmi bercerai,” katanya.