SMSI Jambi Kunjungi Sekolah Indonesia Johor Baru di Malaysia

Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Jambi dikenalkan Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB) saat melakukan kunjungan dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru, Malaysia pada Minggu (3/9/2023). Foto : Istimewa

Ungkap.co.id Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Jambi dikenalkan Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB) saat melakukan kunjungan dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru, Malaysia pada Minggu (3/9/2023).

Awalnya SMSI Provinsi Jambi yang disambut oleh perwakilan Konjen RI Johor Bahru Sigit S. Widiyanto, didampingi Mohammad Rizal Noor selaku konsul pelaksana fungsi penerangan sosial dan budaya, serta staf lainnya.

Bacaan Lainnya

Sigit S. Widiyanto menyampaikan pihaknya ini merupakan perwakilan pelayanan terpadu atau citizen service yang memiliki core business untuk memberikan pelayanan dan perlindungan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) di wilayah kerja di KJRI Johor Bahru.

Salah satu pelayanan yang diberikan untuk WNI yaitu mengenai pembuatan Paspor. Diketahui, WNI yang membuat Paspor di KJRI Johor Bahru sekitar 300 orang per hari.

Baca Juga : SAH Terima Penghargaan Sahabat Pers Indonesia dari SMSI Pusat

Sempat ditanyakan terkait sekolah yang ada di belakang gedunag KJRI, Sigit S. Widiyanto menuturkan siswa yang ada berasal dari pekerja migran Indonesia di Johor Bahru.

“SIJB mulai memberikan layanan pendidikan pada 5 Januari 2014 atas inisiasi dari Konsul Jenderal Johor Bahru Taufiqur Rizali, yang melihat perlunya Pemerintah Indonesia memberikan perlindungan untuk anak-anak pekerja migran berupa pemenuhan hak dasar pendidikan,” terangnya.

Dalam penjelasannya terdapat jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Memengah Pertama, kurikulum yang digunakan sama seperti di Indonesia bahkan siswanya juga terdaftar di Data Pokok Pendidikan atau Dapodik.

Baca Juga : Tangkal Berita Hoaks di Tahun Politik, SMSI Provinsi Jambi Gelar FGD

“Siswa memiliki Dapodik, semua sama dari kurikulum, pakaian bahkan tenaga pengajar kita ada 18 orang saat ini semuanya berasal dari Indonesia. Kami tentunya harus memberikan perlindungan, bicara pendidikan mereka adalah generasi penerus bangsa kita kedepan,” tambah Sigit S. Widiyanto

Seusai pertemuan, tepat di belakang geduang KJRI terdapat sekolah, SMSI Provinsi Jambi diajak berkeliling oleh Mohammad Rizal Noor dan Cindy ke kelas-kelas saat berlangsungnya pembelajaran, hingga fasilitas ruangan seperti ruang musik, ruang olahraga dan perpustakaan.

Gedung sekolah tersebut, setiap kelasnya memiliki nama sendiri yaitu nama-nama pahlawan Indonesia. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *