Seorang Pria Warga Bungo Tewas Tergantung di Kamarnya

Percobaan bunuh diri di Bungo
Ilustrasi bunuh diri. Foto : Istimewa

Note: Ini hanya informasi saja dan tidak untuk menginspirasi siapapun dalam hal mengakhiri hidupnya. Bagi anda yang merasakan gejala depresi atau pemikiran untuk bunuh melakukan diri, segeralah konsultasikan persoalan tersebut ke psikiater, psikolog, dan klinik kesehatan mental atupun ke pihak-pihak yang bisa membantu anda.

Ungkap.co.id Sugianto ditemukan tewas tergantung di dalam rumahnya pada Sabtu, 12 Oktober 2024 sekitar pukul 16.00 WIB.

Bacaan Lainnya

Diketahui Sugianto merupakan warga Dusun Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Jambi.

Ia sehari-harinya bekerja sebagai buruh bata bata. Belum diketahui penyebab Sugianto nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Namun dari informasi yang diperoleh, Sugianto gantung diri karena diduga sudah tidak tahan lagi akibat sakit yang dideritanya.

Baca Juga : Seorang Wanita Bunuh Diri di Kebun Karet, Mayatnya Membusuk

Pria berusia 65 tahun ini ditemukan tewas gantung diri pertama kali oleh anaknya yang bernama Supriadi.

Kala itu Supriadi sepulangnya dari kerja melihat pintu pintu kamar depan tertutup. Kemudian juga terkunci dari dalam.

Supriadi pun memanggil ayahnya, akan tetapi tidak juga menjawab. Ia pun mulai merasa curiga. Kemudian membuka paksa pintu kamar tersebut. Betapa kagetnya Supriadi melihat ayahnya dalam kondisi sudah tergantung.

Demikian disampaikan oleh Safdani yang merupakan tetangga tetangga korban.

Selanjutnya peristiwa ini langsung dilaporkan ke instansi terkait. Tak lama berselang, anggota Polsek Muara Bungo, tim Inafis dan Babinsa Koramil 416-06/Muara Bungo datang ke lokasi.

Baca Juga : Kecewa Ditolak Suami untuk Berhubungan Badan, Seorang Istri Tewas Bunuh Diri

Petugas pun melakukan pemeriksaan dan penyelidikan. Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Polisi akhirnya menyimpulkan bahwa korban murni bunuh diri. Hal ini berdasarkan pada tali jeratan di bagian leher korban.

Pihak keluarga mengikhlaskan kepergian korban dan tidak mau untuk di visum. Jenazah korban pun akan dikebumikan. (***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *