Ungkap.co.id – Dalam rangka menggali potensi kemandirian mayarakat di wilayah perbatasan, Satgas Pamtas RI-RDTL sektor timur Yonif Raider 142/KJ memberikan pelatihan kerajinan tangan kepada warga Desa Lookeu, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
“Pelatihan kerajinan tangan ini diberikan oleh personel kami yang berada di Pos Lookeu kepada masyarakat perbatasan, khususnya kaum ibu-ibu yang berada di Desa Lookeu. Ini bertujuan untuk menggali kemampuan yang mereka miliki sekaligus membekali mereka dengan keterampilan karya seni,” ungkap Letkol Inf Ikhsanudin, S.Sos.,M.M selaku Dansatgas di Mako Satgas Atambua, Rabu (19/2/2020).
Lanjut Ikhsanudin, pelatihan bertujuan gelar bertujuan agar mereka dapat mengasah kemampuan, keterampilan dan bakat yang ada pada diri tiap individu, sehingga akan menghasilkan kerajinan karya tangan yang memiliki nilai jual.
Pelaksanaan kegiatan pelatihan kerajinan tangan tersebut dipimpin langsung oleh Serda Erik Wijaya selaku Wadanpos Lookeu bersama 3 orang personel Pos Lookeu lainnya.
Sebelum digelar kegiatan pelatihan kerajinan tangan dengan pemanfaatan daun lontar tersebut, personel Pos Lookeu menunjukkan terlebih dahulu hasil karya seni yang telah dibuat sebelumnya oleh personel Pos Lookeu.
Personel Satgas Yonif R 142/KJ menunjukkan terlebih dahulu hasil karya seni yang mereka buat di pos sebelum pelaksanaan pelatihan. Hal ini bertujuan agar warga masyarakat memiliki motivasi dan keyakinan dalam mengikuti kegiatan tersebut.
Berbagai macam hasil karya seni kerajinan tangan dipamerkan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, salah satunya adalah kotak tempat meletakkan daun sirih dan tas berbahan dasar daun lontar.
“Melalui metode seperti ini diharapkan dapat menambah semangat dan keinginan warga Desa Lookeu untuk mempelajari dan mengembangkan hasil kerajinan tangan berbahan baku daun lontar yang mudah didapat di daerah tersebut,” tutur Ikhsanudin.
Terlihat personel Satgas Pamtas Yonif R 142/KJ dengan sabar memberikan pelatihan serta menjelaskan tentang tahap demi tahap proses pembuatan kerajinan tangan kepada kaum ibu di Desa Lookeu.
“Pelatihan kerajinan tangan tersebut tidak hanya diberikan kepada kaum ibu, tetapi personel kami yang berada di Pos Lookeu juga memberikan pelatihan seperti ini kepada anak-anak yang berada di sekitar pos mereka, sehingga kami mengharapkan seluruh warga masyarakat dapat memanfaatkan pelatihan ini menjadi sebuah kesempatan untuk membuka lapangan pekerjaan,” tutupnya.
Disela-sela kegiatan pelatihan, Ibu Kun (46) merupakan salah seorang peserta pelatihan mengucapkan terima kasih kepada personel Satgas Pamtas Yonif R 142/KJ khususnya Pos Lookeu atas ilmu keterampilan yang diberikan kepada mereka.
“Pembuatan kerajinan ini lumayan sulit, namun kami sangat menikmatinya karena langsung dibimbing Bapak TNI,” ucap Ibu Kun
“Semoga apa yang dilatihkan kepada kami dapat bermanfaat bagi kemajuan Desa Lookeu,” tambah Ibu Kun dengan tersenyum.
Hal senada juga diucapkan salah seorang tokoh masyarakat yang bernama Pit (45) yang juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada personel Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ atas pelatihan kerajinan tangan yang diberikan kepada warganya.
“Semoga melalui pelatihan kerajinan tangan dari bapak TNI, warga kami memiliki keterampilan yang memiliki nilai jual nantinya,” tutur Bapak Pit.
Terpisah, Letda Inf Irawan selaku Danpos Lookeu menyampaikan tanggapannya atas kegiatan pelatihan yang telah diberikan oleh personelnya kepada warga Desa Lookeu.
“Melalui kegiatan pelatihan kreativitas warga berupa kerajinan tangan di tapal batas, kami berharap dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di perbatasan Indonesia – Timor Leste,” tandas Letda Inf Irawan. (Isy)