Ungkap.co.id, Singaraja – Meski terkendala “blank spot” di sejumlah desa di Buleleng, pendataan keluarga (PK) tahun 2021 di Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, Buleleng relatif lancar. 15 orang kader pendata memulai bekerja sejak 1 April lalu, mereka telah berhasil mendata sebanyak 80 persen atau 1.328 kelompok sasaran.
Sisanya sekitar 332 kelompok sasaran atau 20 persennya akan dikebut sebelum masa pendataan berakhir 31 Mei 2021.
Demikian dikatakan Perbekel Tuktukan Gede Maduarta, di sela Sosialisasi Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana 2021 oleh BKKBN bersama Mitra Strategi di Wantilan Desa Tuktukan, Rabu (5/5).
Maduarta juga mengapresiasi kehadiran anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana yang sangat peduli terhadap masyarakat Penuktukan. “Semoga setelah pendataan, desa kami menjadi semakin maju,” harap Maduarta.
Baca Juga : Aksi Pencurian Kian Marak, Kantor DPC PWRI Lampura Jadi Sasaran
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Agus P. Proklamasi menjelaskan, kendala blank spot di kabupaten Buleleng telah di antisipasi dengan cara pengisian formulir manual.
Agus Proklamasi menambahkan, Pemerintah Kabupaten Buleleng membantu pengadaan formulir sebanyak 176 ribu lembar. “Kami apresiasi Pemkab Buleleng telah membantu formulir untuk memperlancar Pendataan Keluarga sesuai target,” kata Agus Proklamasi.
Masih menurut Agus Proklamasi, untuk di Provinsi Bali kelompok sasaran yang sudah terdata sebanyak 27,2 persen. Pihak nya yakin input data secara online akan selesai sebelum masa pendataan berakhir. Agus Proklamasi kembali mengingatkan kader dan kelompok sasaran tetap menaati protokol kesehatan selama pendataan berlangsung untuk mencegah klaster baru penularan Covid-19.
Baca Juga : 4 ABK dari India Positif Covid-19 di Pelabuhan Dumai Dibawa ke Pekanbaru
Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana, meminta masyarakat Penuktukan memberikan data yang sebenar-benarnya, sebab data kependudukan ini akan menjadi acuan kebijakan pemerintah dalam pembangunan kependudukan.
Lebih lanjut Kariyasa mewanti-wanti mengajak masyarakat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan. Apalagi telah ditemukan varian baru Covid-19 di Bali.
“Meskipun sudah ada vaksin, disiplin prokes harus tetap jalan. Jika Covid-19 berakhir maka ekonomi segera bangkit. Jangan sampai Bali seperti India,” jelas Kariyasa.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, Kariyasa menyerahkan ratusan paket bahan kebutuhan pokok untuk masyarakat setempat. Dia berharap dengan asupan makanan bergizi, angka stunting atau gagal tumbuh kembang pada anak tidak terjadi di Desa Penuktukan.
“Tugas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) makin berat sebagai koordinator penanganan stunting,” pungkas dia. (Agung DP)