Pasca Konflik, Polri-TNI dan Pemda Gencar Gelar Pendekatan dengan Warga SAD

Konflik SAD dengan warga Sarolangun
Warga Suku Anak Dalam (SAD) saat menerima bantuan paket Sembako dari polisi. Foto : Irwansyah

Ungkap.co.id – Kepolisian Daerah Jambi bersama Polres Sarolangun, TNI serta Pemerintah Daerah terus melakukan pendekatan persuasif kepada warga SAD Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun.

Dalam hal ini Kapolres Sarolangun AKBP Sugeng Wahyudiyono menyebutkan dari Polda, Polres, TNI dan Pemerintah daerah masih terus melakukan sosialisasi serta pendekatan kepada warga SAD dan Tumenggung dari masing-masing pihak.

Bacaan Lainnya

“Masih kita lakukan pendekatan kepada warga dan Tumenggung SAD, walaupun pelaku penembakan satpam PT PKM telah secara sadar menyerahkan diri, ujarnya, Senin (8/11/21).

Tidak hanya itu saja, pihaknya juga melakukan bakti sosial seperti perbaikan rumah warga SAD yang dirusak masyarakat dan penyerahan Sembako.

“Yang dirusak tersebut hanya dua rumah, bukan pemukiman, dan kita telah lakukan perbaikan bersama TNI dan Pemkab,” lanjut Sugeng.

Baca Juga : Pasca Konflik SAD dan Warga di Sarolangun, Polda Jambi Terima 3 Pucuk Senjata Api

Sugeng menambahkan, pendekatan yang dilakukan tersebut agar tidak ada lagi perseteruan antara kedua belah pihak, sehingga bisa menciptakan Kamtibmas yang kondusif kepada masyarakat.

Untuk dua rumah yang dirusak tersebut, yaitu rumah Heri dan Yunus yang dirusak warga masyarakat, dan telah dilakukan perbaikan secara bergotong royong.

“Untuk saat ini situasi di lokasi kejadian, sudah kondusif dan damai,” kata Sugeng.

Ia juga berharap agar dalam setiap kejadian harus berkoordinasi dengan lembaga adat maupun Tumenggung, sehingga tidak ada gejolak di kemudian hari.

Selain itu, Sugeng juga berharap sesuai kesepakatan agar masyarakat dan warga SAD yang ada tidak ada lagi yang membawa ataupun memiliki kecepek.

“Saya minta kepada warga SAD yang masih memiliki senjata api rakitan harap diserahkan kepada pihak kepolisian,” tegasnya.

Kedepan, apabila ada permasalahan hukum diserahkan ataupun dilaporkan kepada pihak yang berwajib, tutup Sugeng.

Sementara itu, Bupati Sarolangun H Cek Endra dalam rapat koordinasi beberapa waktu lalu bersama instansi terkait, tokoh adat, Toga dan para Jenang, serta Tumenggung yang ada di wilayah Kabupaten Sarolangun akan melakukan perdamaian antara pelaku dan korban.

“Kita dari Pemkab berharap Polri dalam penanganan kasus konflik antara warga SAD dan perusahaan serta masyarakat bisa diselesaikan secara adat,” pungkas Bupati. (Irwansyah)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *