Mahasiswa Magister PAI IAI Yasni Bungo Sukses Gelar FGD Soal PETI

Mahasiswa magister PAI IAI YASNI Bungo menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Quo Vadis PETI Kabupaten Bungo? Menjawab Peluang dan Tantangan. (Ist)

Ungkap.co.id Mahasiswa magister PAI IAI YASNI Bungo menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Quo Vadis PETI Kabupaten Bungo? Menjawab Peluang dan Tantangan.

Dalam acara tersebut dihadiri tiga orang pemateri, yakni Kadis Lingkungan Hidup (Giyatno), Kapolres Bungo (AKBP Natalena Eko Cahyono) dan Dandim 0416 Bute (Kasdim : Abasri). Kegiatan diskusi tersebut dilaksanakan pada Rabu, 29 Oktober 2025 di aula Fakultas Tarbiyah Islamiyah dan Keguruan (FTIK) dimulai pukul 10.00 WIB hingga selesai

Bacaan Lainnya

Debi Krismanto, selaku ketua pelaksana mengatakan dirinya sangat alergi dengan kritikan liar di Media Sosial (Medsos). Oleh karenanya setelah diskusi bersama rekan mahasiswa magister PAI IAI YASNI Bungo di warung kopi, maka tercetuslah diskusi hari ini.

“Republik ini dimerdekakan oleh para pahlawan yang selalu menggunakan akalnya untuk berfikir berdebat di forum internasional untuk memerdekakan Indonesia, rata-rata pendidikan mereka tidak berpendidikan tinggi. Namun sangat luar biasa, mereka mampu mendebat perwakilan dari negara lain,” kata Debi.

Debi mengajak untuk berpikir dan berdebat di forum ini untuk mencari solusi mengenai tambang emas ilegal di Bungo. Ia menyebutkan mau dibawa kemana persoalan tambang emas ilegal ini.

Baca Juga : Polres Bungo akan Tindak Tegas Tambang Emas Ilegal, Warga Diminta Melapor

“Jangan sampai kita mengkritik Pemda dan APH dengan tidak adanya data. Jika ada data, maka silahkan kritik melalui forum ini,” ungkapnya.

Dalam FGD ini, Debi sangat menyayangkan Ketua DPRD Bungo tidak hadir. Kemudian banyak LSM dan Ormas yang berkoar-koar di media sosial tentang Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) namun tidak hadir dalam forum resmi ini.

Debi menantang Ketua DPRD Bungo untuk diskusi mengenai PETI di Kabupaten Bungo. “Kami sudah mengundang langsung Ketua DPRD Bungo, namun tidak hadir di acara ini. Saya dan rekan akan mengundang kembali khusus Ketua DPRD Bungo berdiskusi terkait PETI di Bungo,” tutupnya.

Sementara itu, Rektor IAI YASNI Bungo yang diwakili oleh Sekretaris Pascasarjana (Dr. Andriyadi) dalam sambutannya mengatakan pihak kampus sangat mensupport kegiatan tersebut.

“Permohonan maaf dari pak rektor tidak dapat membersamai kita di sini karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan. Namun pihak kampus sangat mensupport kegiatan diskusi seperti ini,” ujarnya.

Ia berharap diskusi seperti ini harus ada lagi kedepannya. “Jika perlu dibuat agenda khusus untuk diskusi tentang persoalan daerah Kabupaten Bungo,” ungkapnya. (***)

Pos terkait