Ungkap.co.id – Perusahaan tambang batubara, PT Minemex Indonesia mengalami longsor yang cukup mengkhawatirkan warga. Pasalnya kejadian ini diperkirakan terjadi pada pukul 02.30 WIB.
“Yang jelas kami terganggu, tidak bisa tidur malam. Masyarakat sekitar sudah resah, semenjak beberapa bulan yang lalu, kami ingin ada ketegasan dari Pemerintah,” kata Muhammad Likin saat dikonfirmasi di kediamannya, Rabu (25/12/2019).
Dikatakannya, sebanyak 22 rumah warga yang berada di seberang jalan aspal belum ada dari pihak perusahaan melakukan pembebasan. Padahal rumah warga tersebut ikut terdampak akibat aktivitas perusahaan tambang batubara PT Minemex Indonesia.
“Kalau untuk kami yang seberang jalan sudah 22 KK, belum ada pihak PT Minemex Indonesia melakukan pembebasan,” ujarnya.
“Longsor di PT Minemex Indonesia sudah terjadi 5 kali, semenjak perusahaan itu beroperasi di dekat pemukiman warga,” sebutnya.
Kekhawatiran juga diungkapkan oleh tokoh masyarakat Desa Talang Serdang, Ustadz Sobar.
“Kami dari orang tua meminta ada perhatian dari pemerintah. Nanti jika PT Minemex ini pergi, longsor ini terjadi, siapa yang dapat membantu kami,” ungkapnya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Yosman. Menurutnya, jika pada musim penghujan saat ini, dirinya merasa ketakutan.
“Jika longsor terjadi, rumah beserta anak kami bagaimana kondisinya nanti,” imbuhnya.
Lanjutnya, terkait kejadian longsor tadi malam, Yosman mengatakan jika kejadiannya seperti Gempa.
“Kayak gempa bumi pak. Itulah kekhawatiran kami masyarakat. Longsor tadi malam itu sekitar 25 meter,” jelasnya.
“Sebanyak 22 KK, masyarakat yang berada di seberang jalan berdampingan dengan perusahaan tambang batubara PT Minemex Indonesia meminta agar pemerintah bisa secepatnya bertindak mencari solusi terhadap kekhawatiran para warga sebelum hal yang sangat fatal terjadi,” tegasnya.
Terkait hal tersebut, saat mencoba mendatangi kantor PT minemex Indonesia yang bertempat di Desa Talang Serdang untuk meminta tanggapan, namun hanya bisa bertemu security yang berjaga di pos itu.
“Pak Napin bersama KTT lagi di lokasi longsor,” katanya. (An)