Ungkap.co.id – Langit Kota Jambi mulai dihiasi suasana senja. Setelah seharian beraktivitas, sebagian masyarakat biasanya pulang kerumah untuk beristirahat.
Tapi untuk kali ini tidak begitu, selama musim kemarau ini ribuan warga Kota Jambi malah memadati kawasan Sungai Batanghari di RT 9, Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura. Ya, rupanya mereka mau menikmati indahnya suasana matahari tenggelam di pantai berpasir.
Akibat musim kemarau kawasan tersebut menjadi berpasir sehingga dimanfaatkan oleh masyarakat Jambi sebagai objek wisata pantai yang oleh warga sekitar dinamakan Pantai Peren.
Tak hanya untuk bermain pasir, masyarakat juga memanfaatkan tempat ini untuk berswafoto, bersantai bahkan berenang layaknya di pantai.
Salah satu pengunjung, Siti Eka Andriani mengaku senang bisa berkunjung ke kawasan ini.
“ini kan tempatnya unik, pasirnya juga luas dan jarang-jarang juga sih ada tempat kayak gini di Kota Jambi. Pokonya bagus lah apalagi pas matahari terbenam,” kata Siti.
“Saya tidak sendiri kesini. Saya bersama keluarga,” tambahnya.
Sementara itu pengunjung lainnya yang bernama Ema mengatakan bahwa ia penasaran sejak ini viral dimedsos, dan langsung mendatangi tempat ini.
“Pemandangan ini sungguh langka di Kota Jambi. Ternyata tempatnya bagus, pasirnya pun tak kalah dibanding dengan pasir yang ada di pantai-pantai di pinggir laut,” ujarnya.
Sejak musim kemarau melanda, Sungai Batanghari mendangkal. Pendangkalan ini membuat kawasan pasir yang sebelumnya ditutupi air ini muncul dengan luas mencapai 7 Hektar.
Menurut Ketua RT 9, Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura Kota Jambi Said Muhammad Basid, pantai Peren ini muncul hampir setiap tahun saat musim kemarau. Namun baru kali ini banyak didatangi pengunjung sejak viral di media sosial.
“Kalo hari biasa disini bisa mencapai 500 sampai 700 orang. Tapi kalo hari libur bisa mencapai 1000 orang.” ungkap Said.
Padatnya pengunjung berdampak positif bagi perekonomian warga sekitar. Tempat parkir dan penjual makanan dikawasan ini seluruhnya dikelola pemuda dan warga sekitar pantai.
“Ini sangat berdampak positif. ibu-ibu yang selama ini tidak ada kegiatan akhirnya buka lapak jualan,” imbuhnya.
Para pengunjug diminta untuk menjaga kebersihan di area ini dan selalu memperhatikan keselamatan keluarganya, khususnya di area yang sudah ada pancangnya.
“Sampahnya kalau bisa dibawa lagi. Nanti kalau sungainya kembali pasang dapat mengotori sungai,” tutupnya. (Isy)