Korem 042/Gapu Gelar Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing

Operasi bibir sumbing yang digelar Makorem 042/Gapu dalam rangka menyambut Hari Juang TNI-AD. Foto : dok

Ungkap.co.id – Korem 042/Gapu menggelar kegiatan bakti sosial (baksos) operasi bibir sumbing dan langit-langit sumbing gratis bagi keluarga tidak mampu dalam rangka memperingati Hari Juang TNI AD 2019.

“Kegiatan Bakti Sosial ini dalam rangka Hari Juang TNI AD 2019 dengan sasaran keluarga kurang mampu di Jambi. Kerjasama Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi dan Smile Train Indonesia Dari Palembang serta Team Yayasan Ummi Ramlah,” kata Danrem Kolonel Arh Elphis Rudy saat meninjau pelaksanaan operasi di RS Dr. Bratanata Jambi, Sabtu (14/12/2019).

Bacaan Lainnya

Kegiatan bakti sosial yang diikuti sebanyak 33 pasien penderita bibir sumbing yang berasal dari seluruh wilayah Jambi.

Menurut dia, operasi untuk memulihkan penderita bibir sumbing ini tidak hanya dilakukan satu kali.

“Informasi yang saya dapat, setidaknya butuh tiga hingga empat kali operasi dan biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit. Sehingga diharapkan kegiatan semacam ini bisa dilakukan lagi,” katanya.

Ia juga berharap, dengan bakti sosial yang diselenggarakan Korem 042/Gapu ini bisa meringankan beban masyarakat.

“Terutama orang tua yang putra putrinya ada kelainan bibir sumbing bisa dioperasi dengan hasil yang baik,” katanya.

Salah satu warga (yang tidak mau disebutkan namanya) kebetulan anaknya ikut dalam bakti sosial mengaku bersyukur putranya bisa dioperasi secara gratis.

“Sangat bersyukur bisa dapat operasi gratis,” katanya saat ditemui di RS Bratanata.

Menurut dia, sebelumnya, anaknya tersebut sudah dua kali dioperasi yaitu saat usia empat bulan dan saat usia dua tahun akibat menderita labio palato yaitu keadaan bibir atau langit gusi terdapat celah (sumbing).


“Saya mengetahui ada program tersebut lewat media sosial facebook. Lalu dia mencoba mendaftar. Waktu dicek semua bisa dan sehari setelahnya langsung dilakukan operasi,” katanya.

Warga tersebut mengatakan, sebelum dioperasi anaknya juga sering mengalami penyakit ISPA. Paling tidak sebulan bisa dua kali terkena ISPA.


“Karena masih ada celah, kalau makan sering keluar dari mulut, jadi sering ISPA,” katanya.

Ia mengatakan, anaknya juga sering mendapatkan ejekan dari teman sebaya, sehingga bersyukur anaknya tidak lagi menjadi korban perundungan (bully).

“Jelas akan menambah motivasi anak saya menjadi lebih kuat dan semangat saat kumpul dengan teman, bisa lancar ngomong juga, jadi gak di-bully lagi,” katanya. (Dik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *