Kepala BNPB RI, Bersama Pangdam II/Sriwijaya Tinjau Lokasi Karhutla di Kumpeh

Ungkap.co.id – Kepala BNPB RI Letjen TNI Doni Monardo bersama Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, S.I.P., M.Hum, Kapolda Jambi Irjen Pol Drs Muchlis,AS.MH beserta rombongan tinjau lokasi Karhutla di Desa Arang-arang, Kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muaro Jambi, Selasa pagi (24/9/19).

Turut pula mendampingi Kepala BNPB RI Letjen TNI Doni Monardo dan Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, S.I.P., M.Hum, juga Gubernur Jambi H.Fachrori Umar, Danrem 042/Gapu Kolonel Arh Elphis Rudy, Staf ahli BNPB Bpk. Mayjend (Purn) Komarudin Simanjuntak, Asisten Operasi Kasdam II/Swj Kolonel Inf Maychel Asmi, P.S.C., S.E, LO BNPB Kolonel Cpl Candra, Kasrem 042/Gapu Letkol Arh Hary Sassono Utomo, SH, Kepala BPBD Provinsi Jambi, Ketua DPRD Provinsi.Jambi Edi Purwanto dan wakil ketua DPRD Rocky Candra, serta Para Kasi Jajaran Rem 042/Gapu.

Dalam kunjungan Kepala BNPB RI Letjen TNI Doni Monardo bersama Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, S.I.P., M.Hum., beserta rombongan saat tiba di Posko Karhutla Balai Benih Induk (BBI) Desa Arang-arang disambut langsung oleh Bupati Muaro Jambi Ibu Hj.Masna Busro, S.E, Dandim 0415/Batanghari Letkol Inf J Hadiyanto, Kapolres Muaro Jambi AKBP Mardiono, S.H,.S.I.K, serta Kasdim 0415/ Bth Mayor Inf Beni.

Kepala BNPB RI Letjen TNI Doni Monardo, dalam arahannya menyampaikan bahwa kondisi asap pekat di wilayah Provinsi Jambi adalah akibat kebakaran lahan gambut salah satunya di Kabupaten Muaro Jambi, dengan kondisi kedalaman 3 sampai 5 meter, sehingga membuat api susah untuk dipadamkan.

“Selain kita telah bersama-sama melaksanakan sholat Istisqo dan tadi malam juga dilaksanakan di Masjid Agung Alfalah untuk memohon hujan. Kita juga telah berupaya melakukan pemadaman dan pendinginan oleh Satgasgab Karhutla serta membuat hujan buatan. Pada dasarnya hujan alami yang mampu memadamkan titik api secara maksimal di lahan gambut,” katanya.

Dilanjutkan Kepala BNPB RI, berdasarkan hasil penetelitian bahwa lahan gambut merupakan bahan baku batu bara yang masih muda, oleh karenanya untuk menjaga ini semua kita semua harus melestarikan lahan gambut dan melakukan pencegahan dari kerusakan.

Untuk kedepan kita harus melakukan pencegahan sebelum terjadinya kebakaran lahan gambut yaitu dengan cara menjaga kelestarian dengan tidak merusak sumber daya alam yang ada. Dalam hal pencegahan perlu melibatkan berbagai elemen diantaranya tokoh agama, tokoh masyarakat dan aparat keamanan dengan cara menghimbau kepada masyarakat untuk menghindari pembakaran lahan.

“Kami berharap semua ikut aktif dalam melakukan pencegahan dan pemadaman api, jangan sampai kedepan muncul titik api baru. Semoga semua personil yang terlibat pemadaman titik api mampu bersinergi, saling bahu membahu dalam penanganan pemadaman api,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *