Kaji Program Kerja Bidang Teritorial, Tim Pusterad Kunjungi Kodim Tabanan

Pusterad
Tim Kelompok Staf Ahli Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad) Kunjungi Kodim 1619/Tabanan dalam rangka mengkaji program kerja Kodim 1619/Tabanan bidang teritorial, pada Kamis (19/8/2021. Foto : Agung DP

Ungkap.co.id – Tim Kelompok Staf Ahli Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad) Kunjungi Kodim 1619/Tabanan dalam rangka mengkaji program kerja Kodim 1619/Tabanan bidang teritorial, pada Kamis (19/8/2021.

Kunjungan Tim Pusterad tersebut dipimpin oleh Kolonel Infanteri Yosef Tri Priyanto yang saat ini menjabat sebagai Perwira Ahli bidang IPTEK dan didampingi oleh Kapten Infanteri Heru Darujito (Kasi Pam Bag Pamter Subditbinpamterops Sdirum Pusterad).

Bacaan Lainnya

Tim diterima langsung oleh Dandim 1619/Tabanan Letkol Infanteri Ferry Adianto S.I.P, Kasdim Mayor Infanteri Dewa Putu Oka dan para Perwira Seksi.

Adapun titik kajian tim Pusterad kali ini adalah program kerja dan kerja tim Pusterad terkait dengan bonus demografi dengan Koresponden dari Pemda dan akademisi di wilayah Kodim 1619/Tabanan TA 2021.

Hadir dari pemerintah daerah Kabupaten Tabanan Kepala Dinas Penduk dan KB Dr.Ni Luh Sukardiasih, serta Dosen Universitas Saraswati, Dr. Dewa Nyoman Wija Asta.

Akademisi Dosen Universitas Saraswati Dr. Dewa Nyoman Wija Astawa mengemukakan bahwa dirinya sangat antusias dengan adanya wawancara dari Tim Pusterad dan Dandim 1619/Tabanan beserta jajaran.

Baca Juga : Pejabat Intel Jajaran Korem 042/Gapu Ikuti Rapat Evaluasi Bidang Intelpam

Ia menyampaikan bahwa kegiatan bela negara yang sudah diselenggarakan di Rindam IX/Udayana sangat positif dalam pembentukan karakter mahasiswa di kampus dengan harapan nantinya para mahasiswa bisa menjadi generasi yang tangguh dalam menghadapi tantangan bangsa dimasa depan.

Sedangkan Kadis Penduk dan KB Dr.Ni Luh Sukardiasih menyampaikan karakter penduduk di wilayah Tabanan dan program KB dengan perubahan femografi kedepannya untuk pengendalian penduduk.

Merencanakan keluarga yang berkualitas salah satunya cara adalah menunda kehamilan dan kelahiran. Sehingga program KB itu harus tetap berjalan disertai dengan kinerja dari petugas untuk melakukan tugasnya serta menyampaikan edukasi.

“Selain itu kami juga mempunyai rencana untuk gencar melakukan pembinaan terhadap kelompok pemuda dan lansia yang penting kami melakukan pembinaan kepada anak-anak di bawah umur agar tidak melakukan pernikahan dini,” katanya. (Agung DP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *