Ungkap.co.id – kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun Helmi, pada Kamis (12/9/2019) mendatangi kediaman anak yang diduga menjadi korban pemukulan oleh teman sekolahnya beberapa hari yang lalu. Kedatangan Kadis tersebut ke kediaman korban disambut langsung oleh orang tua korban.
Sikap yang diambil dan dilakukan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun ini merupakan hanyalah rasa peduli sesama. Namun untuk menangani persoalan bukanlah kewenangan penuh Dinas Pendidikan kabupaten Sarolangun, tetapi Dinas Pendidikan Provinsi Jambi yang seharusnya bisa meluangkan waktu untuk datang ke Sarolangun dan menegur keras atas kelalaian pihak sekolah SMA N 7 Sarolangun. Sebagaimana telah diketahui bahwa telah terjadi keributan antar siswa hingga terjadinya aksi pemukulan.
Sementara itu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sarolangun ( DP3A) melalui Kasi Perlindungan Anak, Sari saat di konfirmasi pada Kamis (12/9/2019) mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima pengaduan tersebut dan juga sudah dilakukan pendataan.
Kemudian lanjutnya, setelah itu pihaknya melakukan konseling dengan korban bertatap muka dan ngobrol berdua, serta pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Polres Sarolangun.
“Kita ini sebagai pendampingan masalah anak berhadapan dengan hukum. Dari hasil koordinasi itu menurut daripada hari Jumat, 13 September 2019 akan ada pertemuan keluarga korban dengan keluarga pelaku. Karena pelakunya juga anak, pihak Polres Sarolangun minta pendampingan dari kita,” bebernya.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, seorang siswi perempuan yang bernama Betaria Soneta anak dari Jhon Karim pelajar kls X IPA lV yang bersekolah di SMA Negeri 7 Sarolangun, lebam pipi kanan serta mengenai mata hingga memerah akibat diduga dipukul oleh Rafli.
Kejadian pemukulan sendiri belum di ketahui apa penyebab nya sehingga Rafli tega memukul Betaria pada saat sedang berada di ruangan sekolah kls X IPA lV pada Rabu (4/9/2019) Hingga Lebam dan membiru pada bagian pelipis mata Betaria.
Atas kejadian ini ayah korban Jhon Karim melaporkan ke pihak kepolisian Resor Sarolangun, Dan meminta agar persoalan di tindak secara hukum.
Selaku paman korban Ahmad Sadikin yang juga merupakan seorang aktivis asal Sarolangun sangat menyayangkan atas terjadinya kekerasan terhadap keponakan perempuannya yang masih di bawah umur.
“Saya berharap agar pihak Polres Sarolangun segera menindak lanjuti laporan kami, apalagi saat ini keponakan saya kondisinya sedang trauma dan takut untuk bersekolah. Saya dan keluarga menuntut secara hukum atas kekerasan yang terjadi pada keponakan saya,” kata Ahmad Sadikin saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu ( 10/9/2019).
Ahmad Sadikin juga mengatakan jika hari ini dia telah melaporkan kejadian tersebut ke Dinas DP3A Kabupaten Sarolangun dan meminta agar persoalan kekerasan terhadap keponakannya segera ditindaklanjuti. (An)






