Ungkap.co.id – Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah pelaku kudeta tahun 1965 pengkhianat bangsa Indonesia, penista kebangsaan, dan dalang dari itu semua.
Selain itu juga, PKI dalam paradigma ideologis tidak akan pernah berhenti. Desain kaderisasi PKI melahirkan organisator militan. Walaupun model gerakannya berbeda. Namun, nilai-nilainya tidak akan pernah berubah.
Ayo Baca : Kenang Sejarah Satgas Pamtas Yonif R 142/KJ Gelar Nonton Bareng Film G 30 S PKI
Bahkan PKI kerap membangun tatanan peradaban dan kulturisasi. Setelah kebudayaan terbangun, PKI akan bermain di air keruh memutarbalikkan fakta dan data dengan dana yang diperoleh dari donatur tertentu.
Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Bidang Pembinaan Seni Budaya Islam Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Sodikun dalam acara Bedah Buku dan Diskusi Panel, PKI Dalang dan Pelaku Kudeta G-30-S/1965 di Kantor Lemhanas, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).
“Kalau ada fatwa yang menyebutkan PKI dalangnya, ya, memang benar itu. Walaupun model gerakannya berbeda. Namun, nilai-nilainya tidak akan pernah berubah,” katanya sebagaimana dilansir dari Antaranews.com.
Lanjutnya, untuk menghadapi PKI, salah satunya dengan membangun jati diri anak bangsa dengan nilai-nilai kepancasilaan dan keislaman. Nilai itu harus ditanamkan mulai dari pejabat hingga golongan terbawah.
Ayo Baca : Ayo Nonton Film Sang Prawira di Bioskop XXI Kesayangan Anda
Ditegaskannya, jika itu dilakukan, maka bangsa Indonesia tidak mungkin dapat dikalahkan oleh PKI.
“Segala pemikiran tindakan yang memuat komunisme dapat diantisipasi dengan nilai keluhuran bangsa dan keislaman,” tegasnya. (Dik)